Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store
Foto: Instagram

Agresi Militer Israel, PBNU Bantu Palestina Melalui NU-Care Lazisnu



Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyambangi rumah Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun.

Didampingi Zuhair, dalam kesempatan tersebut Said Aqil, atas nama NU, menyatakan sikap mendesak penghentian agresi militer Israel di Palestina untuk mengakhiri krisis kemanusiaan.

“Hentikan segera agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan dan ditoleransi,” kata Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siroj dalam siaran persnya Jakarta, Senin (17/5).

Menurut Said, untuk kesekian kalimua agresi Israel terhadap Palestina telah menimbulkan nestapa kemanusiaan. Bila dihitung sejak Deklasari Balfour 1917, konflik keduanya sudah berusia satu abad, bersumber dari klaim bermasalah Israel atas tanah yang dijanjikan.

“Konflik berdarah terus berlangsung sejak Israel, secara sepihak, memproklamasikan berdirinya negara Israel pada 14 Mei 1948 tampa batas wilayah yang jelas. Dengan didukung negara-negara Barat, Irael menegaskan batas wilayahnya melaui perang melawan negara-negara Arab,” ungkap Said.

Dalam pernyataan sikapnya, PBNU menilai serangan Israel ke Palestina merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa ditolerir. Dia menyebut Konflik militer antara Palestina dan Israel sudah menyebabkan 188 korban warga sipil, di mana di antaranya wanita dan anak-anak Lebih dari 1.000 korban juga, lanjutnya, luka-luka akibat peristiwa ini.

“(PBNU) mengutuk dan mengecam keras agresi militer Israel yang telah memporak-porandakan Palestina, merenggut nyawa-nyawa warga sipil yang tidak berdosa. Hentikan segera agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak tidak dibiarkan serta ditolerir,” ujar Said Aqil.

Selain itu Ketum PBNU Said Aqil ingin agar Palestina dan Israel melakukan gencatan senjata. Hal ini agar bantuan kemanusiaan bisa diberikan dan memulihkan kondisi Palestina seperti seperti sedia kala.

“Mendesak kepada PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan komunitas internasional guna segera melakukan langkah cepat untuk menyepakati gencatan senjata. Ini sebagai bagian dari tanggung jawab komunitas internasional dalam menyikapi konflik yang mencederai kemanusiaan,” ungkapnya.

Menurut Said Aqil, PBNU meminta supaya pemerintah Indonesia menggalang dukungan dan mengambil upaya penting dalam mewujudkan kedaulatan Palestina, sekaligus mengakhiri konflik kemanusiaan yang terjadi sehingga menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.

Said Aqil menjelaskan bahwa NU telah menyatakan dukungan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa sejak Muktamar ke-13 1938 di Banten. Dia ingin agar kekerasan di Palestina tidak terjadi lagi.

“Kami teguh pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa bagi Palestina adalah bangsa yang berdaulat. Kami juga mendorong semua pihak melakukan dialog agar kekerasan tidak terjadi dalam upaya penegakan kedaulatan Palestina,” tutur Said.

PBNU juga mengimbau bagi seluruh umat Islam untuk berbuat maksimal demi menjaga solidaritas sesama muslim demi terhapusnya penjajahan di muka bumi dan demi tegaknya hak-hak asasi kemanusiaan yang menjunjung prinsip kemerdekaan dan kedaulatan.

“Mari ulurkan bantuan dan tali kasih bagi saudara-saudara kita di Palestina melalui NU-Care Lazisnu. Uluran tangan kita serta solidaritas dan dukungan kita akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Palestina,” tutup Said Aqil. (mkr)