STKIP PGRI Sumenep Banjir Beasiswa Bidik Misi
Berita Baru, Jakarta – Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan, khususnya di Kabupaten Sumenep sangat potensial, hal tersebut dapat dilihat dari animo masyarakat untuk kuliah di Perguruan Tinggi, seperti di STKIP PGRI Sumenep dalam beberapa tahun ini sangat signifikan peningkatannya.
Hal tersebut diakui Ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr. Asmoni, M.Pd, di sela-sela pelaksanaan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Penguatan Kepala Sekolah di kampusnya.
Menurutnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, animo masyararakat terhadap STKIP PGRI Sumenep sangat tinggi. Terbukti, sejak tahun 2016-2019 ini jumlah mahasiswanya naik signifikan.
“Syukurlah, dengan berbagai program yang dipercayakan kepada kami, mampu meningkatkan minat mahasiswa untuk memilih STKIP PGRI sebagai tempat kuliah pilihan mereka,” ungkapnya, Rabu (09/10/2019).
Dijelaskan, dari tahun 2016 jumlah mahasiswanya sempat merosot di bawah 100 orang, dan pada tahun 2017 hampir mencapai 200 mahasiswa. Pada tahun 2018 kembali naik signifikan menjadi 300 lebih mahasiswa, sedangkan pada tahun 2019 ini, STKIP PGRI Sumenep menerima mahasiswa baru hingga 624 orang.
Salah satu upaya yang dilakukan perguruan tinggi yang sudah berdiri sejak tahun 1986 ini, selain terus meningkatkan mutu pendidikan dan sarana prasarana perguruan tinggi yang dikenal dengan Kampus Taneyan Lanjhang ini, juga dipercaya pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, memberikan program bidik misi, yang ternyata juga menjadi harapan mahasiswa Sumenep yang selama ini belum bisa kuliah secara gratis.
Dari data yang ada, jumlah penerima program bidik misi di STKIP PGRI Sumenep dari tahun 2016 lalu hanya 5 orang, dan pada tahun 2017 naik sebanyak 12 orang. Selanjutnya di tahun 2018 penerima beasiswa bidik misi mencapai 130 orang. Kemudian yang perlu disyukuri, di tahun 2019 ini hampir 600 mahasiswa yang bisa menerima beasiswa bidik misi.
“Sebenarnya, tahun ini kami bisa menerima seribu beasiswa bidik misi, namun karena yang mendaftar kurang dari 600 mahasiswa, sehingga itu yang kami terima,” tandasnya.
Asmoni berharap, peluang emas untuk mendapatkan beasiswa bidik misi di kampus yang dipimpinnya tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya para pelajar lulusan SMA sederajat untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi di daerahnya sendiri. Karena, mereka tidak akan terbebani biaya lagi, bahkan menerima uang saku sekitar Rp700.000,00 per-bulan.