Puluhan Orang Tewas dan Ratusan Terluka dalam Perayaan Festival Keagamaan Yahudi
Berita Baru, Internasional – Setidaknya 45 orang meninggal dunia dalam festival api unggun Yahudi yang digelar pada Kamis malam (30/4).
Seperti dilansir dari BBC, sekitar 150 orang lainnya terluka karena terjebak di lorong saat festival Lag B’Omer, di dekat Gunung Meron.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan memerintahkan penyelidikan dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terjadi lagi.
Saat mengunjungi tempat kejadian, dia mengatakan bahwa insiden tersebut adalah salah satu bencana masa damai terburuk yang pernah terjadi di negara itu.
David, salah satu korban dalam festival Lag B’Omer mengatakan kepada Ynet news: “Tubuh kami tersapu sendiri. Orang-orang terlempar ke udara – yang lain jatuh ke tanah.”
Sebagian besar korban yang meninggal adalah laki-laki atau anak laki-laki dari komunitas ultra-Ortodoks. Beberapa korban diyakini berkewarganegaraan asing.
Jenazah dibawa ke Institut Kedokteran Forensik Greenberg di Tel Aviv, yang telah mengidentifikasi 32 orang sebelum proses dihentikan selama 24 jam pada Jumat malam untuk menjalankan Sabat.
Para pelayat berkumpul di Yerusalem, mereka berdoa, beberapa di antaranya menangis, ketika tubuh jenazah yang mereka cintai dipindahkan ke bagian belakang kendaraan sebelum dimakamkan, lapor kantor berita Reuters.
Dua dari korban termuda adalah saudara Moshe Natan Englander, berusia 14 tahun, dan Yehoshua Englander, berusia 9 tahun, dari Yerusalem.
Pada Jumat sore (30/4), seperti dilaporkan oleh Jerusalem Post, Presiden Reuven Rivlin menyalakan 45 lilin sebagai simbol duka cita atas kematian para korban.
“Ini adalah waktu untuk memeluk keluarga dan membantu mereka menemukan orang yang mereka cintai – menangis bersama,” katanya. “Ini hari yang berat dan menyakitkan. Tragedi ini sangat memilukan.”