Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Roshan Si Unta Pembawa Buku Untuk Anak-anak Pedesaan Pakistan
Roshan Si Unta Pembawa Buku di Pedesaan Terpencil Pakistan/Doc. ViralTab

Roshan Si Unta Pembawa Buku Untuk Anak-anak Pedesaan Pakistan



Berita Baru Dengan susah payah melewati gurun terpencil di barat daya Pakistan, Roshan si unta membawa muatan tak ternilai, yaitu buku untuk anak-anak yang tidak bisa lagi bersekolah karena pembatasan akibat pandemi virus corona.

Anak-anak di desa terpencil dengan jalanan yang tak dapat dilalui kendaraan itu biasanya cepat bergegas mengenakan pakaian terbaik mereka untuk menemui Roshan. Kegembiraan pun terpancar dari raut wajah mereka. Beberapa dari mereka berteriak mengabarkan kepada teman lainnya bahwa unta pembawa buku untuk mereka telah datang, “Unta ada di sini!”

Dilansir dari US News, sekolah-sekolah di Pakistan telah ditutup pertama kalinya pada Maret 2020 sebagai respon atas pandemi yang melanda dunia.

Sejak saat itu sekitar 50 juta anak usia sekolah dan mahasiswa diminta untuk melanjutkan pendidikan mereka dari rumah.

Kondisi tersebut dirasakan sangat sulit terutama untuk daerah-daerah yang salah satunya Balochistan di mana banyak desa yang hampir tidak memiliki akses internet.

Melihat kondisi yang demikian, Raheema Jalal, seorang kepala sekolah menengah memiliki inisiatif untuk mendirikan proyek Perpustakaan Unta bersama saudara perempuannya yang juga seorang menteri federal.

Jalal pun telah memulai perpustakaan unta tersebut pada Agustus lalu karena dia ingin anak-anak di sekitar kampung halamannya yang terpencil untuk terus belajar meskipun sekolah ditutup.

Salah satu unta yang turut berpartisipasi dalam program perpustakaan itu adalah Roshan yang bertugas membawa buku-buku ke empat desa yang berbeda di distrik Kech, mengunjungi setiap desa tiga kali seminggu. Roshan akan singgah selama kurang lebih dua jam agar anak-anak bisa memilih buku yang akan mereka baca. Anak-anak yang meminjam buku dapat mengembalikannya pada kunjungan Roshan berikutnya.

“Saya suka buku bergambar, karena ketika saya melihat gambar dan fotonya, saya bisa memahami ceritanya lebih baik,” kata Ambareen Imran yang berusia sembilan tahun, saat diwawancarai Reuters, sebagaimana dikutip Berita Baru, Senin (26/4/21).

Selaku penggerak dari proyek perpustakaan unta, Jalal berharap agar dapat terus melanjutkan dan memperluas proyek untuk mencakup lebih banyak desa. Tetapi ia mengaku membutuhkan dana sekitar 118 dolar per bulan untuk Roshan.