Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Bupati Gresik: Sifatnya Tidak Memaksa
Berita Baru, Gresik – Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Gresik jenjang SD dan SMP dimulai hari ini. Sekolah pun diminta menerapkan protokol kesehatan ketat.
Sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa di sekolah masing-masing diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta diukur suhu tubuh dengan thermagun. Kursi tempat duduk siswa serta pembagian kelas dibatasi separuh dari kapasitas ruangan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, pelaksanaan PTM sifatnya tidak memaksa. Hanya bagi wali murid yang memberikan izin.
“Kami tidak mewajibkan setiap siswa ikut PTM. Kami berikan kebebasan kepada wali murid dan tidak memaksa,” ujar Gus Yani didampingi Wakil Bupati Aminatun Habibah, Senin (19/4).
Gus Yani menyebutkan, alasan dimulainya PTM karena Gresik sudah masuk zona kuning, sehingga hasil musyawarah dengan Satgas Covid-19, Forkopimda, dan instansi terkait, PTM dimulai hari ini. Oleh karena itu, ia akan terus melakukan evaluasi melibatkan Satgas Covid-19 dan instansi terkait.
“Mudah-mudahan PTM ini tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19,” ungkap bupati milenial tersebut.
Meski demikian, masih banyak wali murid yang tidak memberikan izin anaknya melaksanakan PTM. Di SMPN 4 Gresik misalnya, dari total lebih 200 siswa kelas IX, hanya 3 orang yang ikut PTM. Sementara di SMPN 2 Gresik, sebanyak 250 siswa yang mengikuti PTM dari total 254 siswa. Terdapat 4 anak yang tidak mengikuti. Sedangkan di SMP Yimi ada 82 siswa mengikuti PTM dari total 84 siswa.