Jokowi Akan Bangun Tol 2.500 Kilometer Selama 2019 – 2024
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak investor, terutama asing, untuk membangun infrastruktur konektivitas jalan tol yang merupakan salah satu prioritas Jokowi dalam membangun sekitar 2.500 kilometer (km) jalan tol selama 2019-2024.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ini, membutuhkan dana hingga Rp375 triliun. Sedangkan setiap satu kilometer jalan tol membutuhkan pendanaan berkisar Rp100-Rp150 miliar.
“Jadi memang kebutuhan untuk pembangunan jalan tol kedepan tidak kurang dari Rp250 triliun-Rp375 triliun,” ujar dia dalam seminar bertema ‘Masa Depan Jalan Tol Indonesia’ di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Basuki mengatakan, Investasi asing dan juga swasta Nasional sangat dibutuhkan, guna merealisasikan RPJM 2019-2024 di bidang infrastruktur.
“target jalan tol terbangun dalam RPJM 2014-2018 sepanjang 1.852 kilometer, sementara sampai akhir Desember 2019, baru terbangun 1.500 kilometer,” ungkap Jokowi.
Guna menarik lebih banyak lagi investor dalam mendukung pembangunan jalan tol di Indonesia, Kementerian PUPR sedang berupaya menderegulasi sejumlah undang-undang (UU) yang dinilai menghambat investasi.
“pelonggaran dan penghapusan aturan-aturan yang menghambat investasi itu dimasukkan dalam program Omnibus Law dan tengah dibahas bersama Kementerian Koordinator Perekonomian,” kata Basuki.
Seminar ini diinisiasi empat media Kompas Gramedia yang bekerjasama dengan Asosiasi Tol Indonesia (ATI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelanggarakan acara untuk mencari solusi menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi industri dan fokus membicarakan pengembangan teknologi, regulasi, market, serta prospek investasi bagi sektor swasta.