Mendikbud Nadiem Kaget, Isu Peniadaan Pelajaran Agama Berkembang Liar di Masyarakat
Berita Baru, Jakarta – Tidak adanya kata “agama” pada Visi Pendidikan 2035 dalam draf Peta Jalan Pendidikan yang tengah digodok Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendapat banyak kritik. Karena “agama” dinilai penting dimuat sebagai salah satu unsur utama kehidupan kebangsaan.
“Saya cukup bingung dengan polemik ini, kenapa kita mengeluarkan ketuhanan yang maha esa dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Itu adalah esensi tertinggi daripada keagamaan,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI, Rabu (10/3).
Mendikbud Nadiem juga mengaku kaget karena kritik tersebut kemudian berkembang liar di masyarakat, menjadi isu bahwa Kemendikbud tidak memasukkan instrumen agama ke dalam PJP 2035, sehingga tidak akan dijumpai pelajaran agama dalam Pendidikan Indonesia.
“Saya kaget juga mendengarnya, bahwa ada rencana menghilangkan pelajaran agama. Kreatif sekali ya orangnya,” ungkapnya.
Nadiem menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk mengeluarkan komponen agama dalam PJP. Apalagi, dalam Profil Pelajar Pancasila dikatakan bahwa peserta didik Indonesia haus memiliki iman, takwa dan berakhlak mulia.
“Itu enggak pernah ada rencana itu (menghapus agama),” tutur dia.
Menurut Nadiem, agama dan Pancasila itu bukan hanya penting tapi esensial bagi pendidikan bangsa. PJP pun dirancang dengan ekosistem pendidikan yang menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Lebih lanjut, Nadiem memastikan bahwa dalam kurikulum nasional, pelajaran agama akan tetap ada dan meminta masyarakat untuk tidak khawatir akan hal tersebut.
“Tidak pernah akan kita menghilangkan pengajaran agama dalam kurikulum kita. Jadi enggak usah khawatir lagi. Jadi enggak perlu panik, enggak perlu menciptakan polemik,” tegas Nadiem.
Berikut draf PJP per Mei 2020 dalam visi pendidikan Indonesia pada 2035 yang menjadi polemik; Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.