Upacara Penyerahan Korban Penculikan Nigeria Berujung Kekerasan, 3 Orang Terkena Tembakan
Berita Baru, Internasional – Upacara penyerahan siswa perempuan korban penculikan kelompok bersenjata di Jangebe, Nigeria, pada Rabu (3/3), berubah menjadi kekerasan, setelah angkatan bersenjata dilaporkan melepaskan tembakan.
Seperti dilansir dari BBC, tiga orang dilaporkan terkena peluru saat upacara penyerahan resmi. Belum ada kabar lebih lanjut, apakah ada korban dalam tembakan tersebut.
Jumat lalu, sebanyak 279 siswa diculik oleh pria bersenjata saat berada di sekolah dan ditahan di tahanan pemerintah negara bagian Zamfara. Mereka kemudian dibebaskan pada hari Selasa.
Sebelum upacara penyerahan secara resmi para siswa pada hari Rabu kepada masing-masing orang tua, mereka \diberi perawatan medis di ibu kota negara bagian Gusau.
Pakar PBB telah menyerukan agar para siswa yang mengalami trauma menerima rehabilitasi segera.
Dalam upacara tersebut, seorang ibu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa acara berlangsung terlalu lama. Sementara jalanan di Nigeria dinilai tidak aman, banyak dari orang tua siswa marah karena mereka ingin pulang sebelum gelap.
Pemerintah negara bagian Zamfara telah memberlakukan jam malam senja hingga fajar di Jangebe sebagai tanggapan atas penembakan tersebut.
Pihak berwenang juga menuntut agar semua aktivitas pasar di kota itu dihentikan sampai pemberitahuan lebih lanjut agar para bandit tidak melakukan operasinya.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, mengumumkan zona larangan diterapkan di seluruh negara bagian pada hari Selasa, dan melarang semua aktivitas pertambangan.
Hingga saat ini, belum ada klaim tanggung jawab dan pengakuan atas penculikan tersebut. Tapi insiden itu diyakini dilakukan oleh geng kriminal yang sering melakukan penculikan untuk mendapatkan tebusan di Zamfara, bukan kelompok Islamis Boko Haram di balik penculikan siswi sekolah di Chibok pada tahun 2014, yang jaraknya ratusan mil.