Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Yunus Wonda
Ketua DPR Papua, Yunus Wonda

DPR Papua Minta Polisi Lebih Humanis



Berita Baru, Jayapura – Ketua DPR Papua, Yunus Wonda mengatakan masyarakat Papua merasa tidak nyaman melihat aparat keamanan yang diperbantukan ke Papua, berjaga di berbagai lokasi dengan senjata.

Wonda meminta aparat keamanan mulai mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat.

“Kami melihat juga (aparat_red.) memegang senjata. Posisinya bukan (digantung_red.), tapi rata-rata posisi siaga. Ini harus dihindari. Saya pikir tidak harus posisi senjata seperti itu, karena membuat masyarakat merasa tidak nyaman”. Kata Yunus Wonda.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPR Papua menyikapi beberapa kali insiden demonstrasi yang berujung rusuh, bahkan telah menimbulkan korban jiwa baik dari pihak mahasiswa, warga maupun aparat.

Senin (23/9) kemarin, kerusuhan kembali pecah di Jayapura yang mengakibatkan empat nyawa melayang, dan di Wamena yang berujung pembakaran dengan korban jiwa mencapai enam belas orang.

Di tempat terpisah, juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ones Suhuniap membantah tuduhan Kapolres Jayawijaya bahwa para aktivis KNPB memakai seragam SMA untuk menyusup dalam massa pelajar yang berunjukrasa di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin (23/9).

Suhuniap menegaskan KNPB tidak terlibat dalam aksi para pelajar yang berkembang menjadi amuk massa di Wamena itu.

Suhuniap menilai polisi cenderung selalu menjadikan KNPB kambing hitam agar berbagai peristiwa di Papua.

“Setiap aksi yang terjadi di Papua, polisi selalu mengambinghitamkan KNPB. Sama halnya dengan lempar batu sembunyi tangan. Polisi harus bicara sesuatu sesuai dengan fakta di lapangan”. Katanya dikutip dari media jubi.co.id.

Suhuniap justru mengklaim kalau KNPB telah mengeluarkan pernyataan resmi kepada rakyat bawah agar tidak melakukan unjukrasa pada tanggal 23 September 2019.

Setelah kerusuhan di Wamena, banyak warga baik orang asli Papua (OAP) maupun Non-OAP yang mengungsi di Mapolres Jayawijaya, Koramil dan beberapa gereja.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua meminta warganya untuk tetap tenang, menahan diri, dan tidak termakan dan isu-isu yang tidak bisa dipertangung jawabkan.

“Terkait pengungsi, kita berupaya dengan keamanan untuk menjaga situasi yang terjadi ini supaya kondusif kembali lagi”. Kata Banua seperti dikutip dari kantor berita Antara.