Diduga Membongkar Dokumen Rahasia Negara, Jurnalis Australia Ditahan China
Berita Baru, Internasional – Pada hari Senin (8/2), otoritas Australia mengonfirmasi Cheng Lei (49), seorang jurnalis yang ditangkap China pada 5 Februari karena dicurigai membongkar dokumen rahasia negara ke luar negeri secara ilegal.
“Kami benar-benar yakin dia tidak bersalah,” kata seorang perwakilan keluarga dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada Reuters.
Lei, merupakan jurnalis di media pemerintah China, CGTN. Ia secara teratur menghadiri acara bisnis dan acara kedutaan untuk komunitas Australia saat bekerja di Beijing.
Pemerintah Australia telah menyampaikan keprihatinannya terkait penahanan Ms Cheng, termasuk tentang kesejahteraan dan kondisi penahanannya.
Setahun terakhir, ketegangan antara Australia dan China memanas, setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional terhadap sumber pandemi Covid-19. Beijing merespon dengan pembalasan perdagangan.
Cheng Lei lahir di China, tetapi pindah bersama orang tuanya ke Australia saat kecil dan kuliah di Queensland. Kedua anaknya, berusia sembilan dan sebelas tahun, tinggal bersama kakeknya di Australia ketika Lei ditahan.
“Meskipun sudah lama menjadi warga negara Australia, Lei juga memiliki rasa cinta yang besar pada negara kelahirannya dan sangat dihormati di seluruh dunia,” kata keluarga Lei.
“Kami menghormati proses peradilan China dan mendesak pihak berwenang membawa masalah ini ke kesimpulan yang cepat, penuh kasih dan tepat waktu sambil selalu menghormati hak-haknya dengan pengetahuan bahwa dia adalah ibu dari dua anak dan rentan membutuhkannya.”
Selain akses terhadap anak-anaknya, pihak keluarga meminta agar Cheng diberi akses bahan bacaan untuk menjaga kesehatan mentalnya.
Payne mengatakan para pejabat telah mengunjungi Cheng enam kali selama penahanannya, terakhir pada akhir Januari.
Mantan duta besar Australia untuk China, Geoff Raby mengatakan: “Kasus Cheng tampaknya melampaui masalah dalam hubungan bilateral antara kedua negara.”
“Dukungan untuk Lei, bagaimanapun, menjadi jauh lebih sulit dengan tidak adanya kontak tingkat tinggi antara pemerintah,” kata Raby kepada Reuters.
Pada hari-hari setelah penahanan Lei pada Agustus diumumkan, dua koresponden asing Australia diterbangkan keluar dari China setelah diinterogasi oleh kementerian keamanan negara China.
Selain Lei, jurnalis Australia lainnya, Yang Hengjun, menghadapi persidangan di Beijing atas tuduhan spionase. Dia membanth tuduhn tersebut dan ditangkap pada Januari 2019 di bandara Guangzhou.