Meski Dikecam, Mia Khalifa Tegaskan Dukungannya untuk Petani India
Berita Baru, Internasional – Awal pekan ini, selebriti internasional seperti Rihanna, Greta Thunberg, dan Mia Khalifa men-tweet dukungannya untuk para petani India yang menuntut pencabutan undang-undnag pertanian baru yang telah disahkan oleh parlemen pada September 2020.
Kementerian Luar Negeri India telah memperingatkan individu asing agar tidak ikut campur dalam masalah internal negara.
Menanggapi reaksi kebencian dan ejekan dari kelompok kontra yang diarahkan padanya, mantan bintang film dewasa Mia Khalifa telah menegaskan kembali dukungannya yang kuat untuk petani India yang telah melakukan protes di sekitar Delhi sejak akhir November 2020 terhadap undang-undang pertanian baru.
Dalam sebuah tweet, seperti dilansir dari Sputnik News, Jumat (5/2), Khalifa membagikan dua foto pria mengenakan syal kunyit berdiri dengan foto dirinya, Rihanna, dan Greta Thunberg dengan teks yang meminta mereka untuk berhenti mengomentari masalah pribadi India.
Tweet mantan bintang porno berusia 27 tahun itu menjadi viral di media sosial di India, mengumpulkan lebih dari 43.000 suka dan 10.000 tweet ulang.
Di bagian komentar pada posting Khalifa, petani yang kontra memposting foto yang memperlihatkan pembakaran terhadap sejumlah poster bergambar Rihanna, Greta Thunberg dan Mia Khalifa, untuk menyoroti jumlah kemarahan yang dipicu oleh tokoh-tokoh publik internasional ini di India.
Pada 4 Februari, Kementerian Luar Negeri India mengeluarkan pernyataan yang mengecam individu dan entitas asing, termasuk Khalifa, atas komentar mereka tentang protes petani yang sedang berlangsung tanpa mengetahui “seluruh kebenaran” yang menyebabkan kemarahan media sosial di negara tersebut.
Beberapa bintang Bollywood dan atlet India seperti Akshay Kumar, Ajay Devgan, Virat Kohli, dan Sachin Tendulkar memihak pemerintah dan meminta warga negara asing untuk menahan diri dari mengomentari protes sensitif yang baru-baru ini berubah menjadi kekerasan di Delhi.
Ribuan petani dari negara bagian pertanian Punjab, Haryana, Uttar Pradesh, Uttarakhand, Madhya Pradesh, dan Maharashtra di India telah mengepung ibu kota sejak akhir November 2020.
Para petani khawatir bahwa dengan undang-undang baru yang disahkan selama sesi monsun di parlemen pada bulan September, pemerintah mundur dari perannya sebagai penjamin harga untuk produk pertanian mereka sambil membiarkan pendapatan mereka dipengaruhi oleh kekuatan pasar. Pemerintah, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, telah menepis kekhawatiran ini, menyebut undang-undang itu “progresif”, sementara presiden negara itu, Ram Nath Kovind, mengatakan bahwa reformasi akan bermanfaat bagi petani.