Ini Penyebab Anak Remaja Saat ini Terlihat Pemarah dan Murung
Berita Baru, Inggris – Mengapa anak remaja saat ini lebih terlihat murung dan pemarah ? Menurut studi, Suasana hati anak-anak menangkap emosi dari teman-teman mereka dan rasa semangat yang rendah adalah yang paling menular diantara mereka.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, Ini adalah misteri yang telah membingungkan banyak orang tua selama bertahun-tahun, tetapi sekarang kita mungkin akhirnya tahu mengapa remaja cenderung begitu pemarah.
Penelitian telah mengungkapkan bahwa remaja sebenarnya dapat menangkap suasana hati dari teman-temannya.
Menurut tim riset, meskipun suasana hati positif dan negatif dapat menularkan mereka, suasana hati yang negatif atau buruk lebih kuat untuk menular.
Para peneliti berharap temuan ini dapat digunakan untuk memberikan dukungan emosional bagi kaum muda, yang mengarah pada peningkatan kesehatan mental.
Dalam studi tersebut, peneliti dari Universitas Oxford dan Birmingham mencoba untuk menjawab misteri mengapa remaja cenderung murung.
Dr Per Block dari Oxford’s Leverhulme Center for Demographic Science mengatakan: “Studi kami menunjukkan secara meyakinkan bahwa individu dipengaruhi oleh perasaan orang lain di sekitar mereka.” Pada Kamis (21/01).
“Suasana hati itu menular, dan meskipun suasana hati positif dan negatif tertangkap olah mereka, suasana hati yang buruk lebih kuat untuk menular.
Dalam studi tersebut, tim menganalisis 79 remaja berusia 15-19 tahun dalam tur musik klasik residensial.
Setiap peserta mencatat suasana hati dan interaksi sosial mereka sehari-hari, memungkinkan para peneliti untuk menilai bagaimana perusahaan dapat berperan dalam suasana hati.
Dr. Block berkata: “Apa yang membuat studi kami istimewa adalah, dengan memiliki orang-orang dalam kelompok dengan sedikit pengaruh eksternal, mengalami lingkungan yang sama dan menghabiskan waktu mereka bersama, kami dapat melihat siapa yang berinteraksi dengan siapa dan bagaimana hal itu membuat orang lain lebih merasa seperti mereka.”
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa suasana hati remaja menjadi lebih mirip dengan orang yang menghabiskan waktu bersama mereka, dengan suasana hati yang buruk lebih mudah menular daripada baik.
Namun, penelitian tersebut tidak menemukan bukti bahwa remaja yang merasa rendah diri untuk menarik diri.
Dr. Block menjelaskan, “Kami melihat, pertama, interaksi, dan kemudian bagaimana suasana hati menjadi lebih mirip.”
“Karena suasana hati sering berubah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang berbeda antar individu, banyak penelitian menemukan kesulitan dalam mengumpulkan data yang komprehensif. Tetapi karena peserta kami tinggal bersama, kami mengatasi tantangan itu juga.”
Para peneliti berharap temuan mereka dapat digunakan untuk memberikan dukungan emosional yang lebih baik kepada kelompok remaja.
Dr Block menambahkan: “Kami berharap ini adalah langkah menuju pemahaman mengapa orang jatuh ke dalam keadaan rendah yang berkepanjangan, faktor sosial yang menentukan kesejahteraan emosional pada remaja, dan, dalam jangka panjang, bagaimana mungkin memberikan dukungan emosional yang mengarah pada peningkatan kesehatan mental mereka.”