Kenali 7 Tanda Stres pada Anak
Berita Baru, Tips – Seringnya, isu kesehatan mental dibicarakan sebagai isu orang dewasa. Anak-anak kerap luput dari diskusi ini, seolah anak-anak tak pernah stres. Padahal, tidak juga. Anak-anak juga mungkin sekali mengalami kegelisahan.
Apalagi di tengah pandemi seperti ini, ketika anak-anak tidak leluasa bermain. Ruang eksplorasi mereka pun sangat terbatas. Rasa stress, takut, dan cemas atas ketidakpastian juga dialami oleh anak-anak dan remaja.
Situs Healthy Children merilis 15 tanda yang mungkin bagian dari gejala stres pada diri anak-anak. Apa saja tanda-tandanya? Apakah ada kemungkinan anak-anak di sekitar Anda mengalami hal ini?
Lebih sering rewel
Wajar jika anak-anak menjadi rewel, atau remaja mengalami bad mood. Namun jika hal ini semakin sering terjadi, mungkin anakmu sedang menyimpan stres. Kalau anak Anda gampang rewel, mudah tersinggung, mudah menangis, dan sulit dihibur, bisa jadi dia menyimpan rasa tak enak di hati.
Sering terbangun di malam hari
Terbangun lebih lama di malam hari dapat menjadi pertanda bahwa anak sedang memikirkan sesuatu yang berlarut-larut hingga mengganggu waktu tidurnya. Ia membawa pikiran itu hingga kemana-mana sehingga sulit tidur dan malah terjaga di malam hari.
Mengalami masalah makan
Misalnya, anak tiba-tiba sering menggigit dengan panik, mengalami refluks lebih sering, hingga sembelit dan merasakan sakit di perut. Anda bisa mengobatinya dengan obat-obatan di kotak P3K, tapi jika hal ini berlanjut sebaiknya teliti lagi: jangan-jangan anak Anda sedang menyimpan kegelisahan.
Bawaannya nempel terus
Apakah anak Anda sulit jauh dari Anda? Rewel jika berpisah dengan Anda? Bisa jadi ia sedang suntuk dan membutuhkan seseorang untuk ada di dekatnya. Itu membuat dia lebih suka menempel dengan Anda. Atau, hal sebaliknya pun bisa jadi tanda depresi: malas gerak alias mager untuk mengeksplorasi, dan tampak menarik diri. Jika terjadi perubahan mendadak, entah itu anak semakin menjauh atau mendekat, sebaiknya periksa lagi, apakah anak Anda baik-baik saja?
Sering mengamuk
Anak jadi lebih sering memukul, marah-marah, menggigit, dan nampak frustasi? Hm, bisa jadi dia memang sedang menyimpan sesuatu yang tak enak di hatinya. Jika itu terjadi, maka yang perlu Anda lakukan adalah mendekati dan menanyainya, “Ada apa? Ceritakanlah.”
Ngompol terus-terusan
Padahal, kita sudah melatih anak untuk menggunakan toilet ketika kebelet buang air kecil maupun besar. Dia pun sudah mampu melakukannya. Tapi kok belakangan ini, si kecil sering mengompol, ya? Bukan tidak mungkin, anak Anda sedang sulit fokus. Sehingga, yang awalnya sudah bisa pipis di toilet, ini malah bablas di Kasur.
Sulit merasa puas
Gejala stres ini terjadi jika anak sering mengekspresikan keinginannya atas sesuatu, namun ketika kita memberikannya ia tak pernah nampak puas. Ia selalu merasa masih ada yang kurang, ada yang salah, hingga berujung pada ngambek.
Semua gejala stres di atas mungkin ada yang bisa Anda atasi sendiri dengan pendekatan dan pengetahuan yang Anda punya. Namun, jangan ragu mengontak ahli jika dibutuhkan.
Yang penting untuk dicatat adalah, mulailah membuat agenda untuk bergaul lebih intim dengan anak. Bukalah ruang berbagi agaranak dapat lebih mudah mengungkapkan mengenai perasaan mereka, mungkin depresi, putus asa, cemas, dan marah. Jadi, kamu dapat memberikan dukungan dengan tepat. Karena, anak-anak cenderung tidak tahu bagaimana harus mengungkapkan perasaan yang mereka punya dan hanya mampu menunjukkannya melalui perubahan tingkah laku.