Sah, RUU Aborsi Argentina Didukung Oleh Anggota Dewan
Berita Baru, Internasional – Pendukung hak aborsi berkumpul di Buenos Aires saat Anggota dewan Argentina secara sah menyetujui undang-undang pelegalan praktik aborsi.
Pada Jumat pagi, anggota dewan Argentina telah menyetujui rancangan undang-undang yang didukung emerintah untuk melegalkan praktik aborsi, sebuah langkah maju sebagai sebuah undang-undang yang mengatur perubahan yang lebih luas di Amerika Latin yang dikenal konservatif.
Dalam sesi bersejarah tersebut, pemerintahan Argentina telah mengesahkan RUU Aborsi dengan 131 suara pendukung RUU Aborsi sedangkan 117 suara menentang RUU Aborsi dan 6 abstain. RUU itu sekarang diajukan ke senat untuk debat dan pemungutan suara.
Saat ini, aborsi di Argentina hanya legal dalam kasus pemerkosaan atau ancaman mematikan bagi nyawa seorang wanita. Undang-undang yang diusulkan dapat melegalkan aborsi dalam semua kasus.
Jika RUU Aborsi disahkan oleh Senat pemerintahan Argentina, negara tempat kelahiran Paus Fransiskus, maka Argentina akan menjadi salah satu negara besar pertama di Amerika Selatan yang melegalkan praktik aborsi.
“Ini adalah langkah penting dan pengakuan atas perjuangan panjang yang telah dilakukan oleh gerakan perempuan di negara kita selama bertahun-tahun,” kata Elizabeth Gómez Alcorta, menteri Perempuan, Gender dan Keragaman Argentinta, setelah melakukan pemungutan suara.
“Kami akan terus bekerja agar penghentian kehamilan secara sukarela di sahkan menjadi undang-undang.”
Para pengunjuk rasa yang mendukung RUU itu berkumpul di luar Kongres mengenakan syal hijau untuk menunggu berita hasil putusan RUU. Sebab di ketahui pada tahun 2018 dalam pemungutan suara parlemen upaya untuk melegalkan aborsi kalah tipisdalam pemungutan suara.
Begitu juga diketahi bahwa kelompok oposisi, juga turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang RUU Aborsi dengan mengenakan syal biru muda,.
“Mereka tidak ingin menunjukkan apa itu aborsi,” kata Mariana Ledger, seorang demonstran yang menolak RUU yang memegang salib dan boneka janin tanpa kepala yang berlumuran darah.
“Ini dia, dan mereka tidak ingin menunjukkannya. Mereka menyembunyikan kebenaran, kami bukan orang bodoh.” Lanjutnya.
Amnesty International menyambut baik persetujuan anggota dewan dan meminta Senat negara argentina untuk tidak “berpaling” dari perempuan dan membantu mengakhiri aborsi klandestin yang membahayakan nyawa perempuan.
Inisiatif tersebut mencakup RUU paralel yang akan menghadapi pemungutan suara terpisah untuk membantu perempuan yang ingin melanjutkan kehamilan mereka dan menghadapi kesulitan ekonomi atau sosial yang parah.
Negara ini telah mengalami peningkatan agnostisisme secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir. Sementara pemerintah Peronis saat ini sangat mendukung RUU tersebut, itu tidak terjadi pada tahun 2018 selama pemerintahan konservatif Mauricio Macri.