Muhammadiyah Minta Pemerintah Berani Tertibkan Kerumunan Jemaah Rizieq
Berita Baru, Jakarta – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti meminta pemerintah agar berani menertibkan kerumunan jemaah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Menurut Mu’ti, ditengah penyebaran Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia, pemerintah harus terus mengerahkan aparatnya untuk menjaga kedisiplinan protokol kesehatan.
“Aparatur pemerintah, khususnya Satgas Covid-19, seharusnya berani menegur dan menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol, termasuk acara Habib Rizieq Shihab,” kata Mu’ti, Jumat (13/11).
Mu’ti menjelaskan semua pihak harus patuh kepada protokol kesehatan. Mulai dari kegiatan pendidikan, perkantoran, keagamaan, hingga kegiatan lain yang mengumpulkan massa.
Lebih lanjut, Mu’ti menghimbau agar Rizieq Shihab lebih bijak dalam melakukan kegiatan yang mengumpulkan massa. Ia yakin Rizieq bisa memimpin jemaahnya untuk taat protokol kesehatan.
“Sebagai pemimpin umat, Habib Rizieq semestinya memberikan contoh agar dalam setiap kegiatan mematuhi protokol Covid-19 dan mengajak anggota FPI dan massa untuk menjadi warga yang baik,” tuturnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau Habib Rizieq Shihab melakukan dakwah secara virtual untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Menurutnya, ada beberapa keuntungan dakwah virtual. Selain memiliki risiko penularan covid-19 lebih rendah ketimbang dakwah secara tatap muka, dakwah virtual mendapat cakupan massa lebih banyak.
“Alangkah lebih baik jika ada alternatif lain yang bisa dipilih dan memiliki risiko yang lebih rendah termasuk berdakwah secara virtual. Selain lebih minim risiko penularan covid-19 karena menghindari kerumunan dan tatap muka, cakupan peserta dakwah pun akan lebih besar,” kata Wiku, Kamis (12/11).
Wiku menjelaskan Rizieq dan seluruh masyarakat luas harus mengenali risiko penularan covid-19. Salah satu jalan masuk penularan covid-19 adalah kontak dengan orang lain, dan berkerumun sehingga penularan melalui droplet sangat mungkin terjadi.