Gelar Panen Perdana, Warga Transmigrasi di Morowali Dukung Gerakan Ketahanan Pangan
Berita Baru, Morowali -.Mendukung pengembangan food estate dan mewujudkan gerakan ketahanan pangan yang digagas Presiden Indonesia, Joko Widodo. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) berhasil menggelar Panen raya perdana di Kawasan Transmigrasi ex UPT SP 1 Wosu, Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali Provinsi SulawesiTengah, Selasa (10/11).
Direktur Pengembangan Usaha (PUT), Supriadi mewakili Direktur Jenderal PKTrans saat memimpin panen raya perdana mengatakan di tengah dan pasca pandemi Covid-19 sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting. Sebab, sektor tersebut mampu menggungguli sektor usaha lain yang terpuruk karena dimasa jurang resesi saat ini. Ia juga mengakui bahwa padi impari 32 ini lebih unggul dilihat dari hasilnya.
“Padi varietas Inpari 32 sangat luar biasa, keunggulan Varietas ini di mata petani diantaranya produksi tinggi, daun bendera tegak menutupi malai sehingga sulit dimakan hama burung pipit serta tekstur nasi pulen serta kalau di lihat dari hasilnya sangat luar biasa,” kata Supriadi.
Pihaknya juga menjelaskan, kebutuhan akan pangan merupakan sektor penting di tengah pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia dan diharapkan dari panen raya perdana di Desa Wosu, Morowali berupa beras yang sangat luar biasa dimanfaatkan sebagai peluang usaha bagi warga sekitar dalam membangun lumbung pangan di Kabupaten Morowali.
“Semoga dari kelompok-kelompok petani yang ada di kawasan transmigrasi program ketahanan pangan akan terwujud dan dari lahan-lahan yang dimiliki untuk menanam sesuatu yang bermanfaat di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dengan total luas lahan cetak sawah yang dilakukan panen raya kurang lebih 25 hektare dan dapat menghasilkan 5,4 ton/hektare beras. Selain itu, panen juga lebih mudah dan cepat dilakukan, karena menggunakan alat mesin pertanian, yaitu combine harvester. Dengan menggunakan combine ini, panen bisa lebih cepat dan juga dapat menekan kehilangan hasil.
Kedepan, Supriadi berharap warga trans untuk lebih giat memanfaatkan potensi sumber daya alam, sehingga tidak hanya terfokus pada satu jenis tanaman atau komoditas.
“Daerah ini luas dan subur, apa saja yang kita tanam tumbuh. Jadi mari menanam untuk menunjang program ketahanan pangan,” ujarnya.
Panen raya perdana ini juga dihadiri Bupati Morowali Taslim, Kadisnakertrans Provinsi Sulawesi Tengah, Kadisnakertrans Kabupaten Morowali dan perwakilan OPD Kabupaten Morowali, Pimpinan PT. Bank BRI Cabang Morowali.