Sri Mulyani Sebut APBN Kerja Keras Hadapi Covid-19
Berita Baru, Jakarta – Menteri Keungan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan sejak terjadinya pandemi Covid-19 APBN terus berjuang dan bekerja dengan keras untuk meminimalisasi dampak negatif Covid-19 baik bagi kesehatan masyarakat maupun kesehatan ekonomi.
“Hingga, 30 September 2020, realisasi anggaran atas program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah menunjukkan akselerasi atas pemanfaatannya,” ujar Sri Mulyani dalam postingan akun Instagram pribadinya, Selasa (6/9).
Sri Mulyani menyebutkan penempatan dana PEN di bank Himbara juga telah menunjukkan kinerja baik dimana telah disalurkan kredit hingga 4,7 kali lipat.
“Total penempatan pada bank himbara hingaa saat ini adalah sebesar Rp47,5 triliun,” ujarnya.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengatakan pemerintah juga menempatkan dana pada 7 Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp11,2 triliun serta 3 bank syariah sebesar Rp3 triliun.
Beberapa program baru yang telah terealisasi dengan baik. Menurut Sri Mulyani salah satunya adalah bantuan subsidi gaji sudah tercapai hingga Rp13,98 triliun untuk 11,65 juta peserta.
“Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) sudah disalurkan Rp17,8 triliun kepada 7,64 juta pengusaha mikro dan bantuan operasional dan pembelajaran daring pesantren telah terealisasi Rp2,02 triliun,” terangnya.
Sebagai bentuk optimalisasi pelaksanaan program PEN, lanjut Sri Mulyani pemerintah melakukan reclustering anggaran PEN baik untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, sektoral dan Pemda, UMKM, serta pembiayaan korporasi.
Sri Mulyani mengajak masyarakat agar terus berikhtiar bersama berjuang melawan Covid-19 dan membangkitkan ekonomi
“Tapi jangan lupa tetap produktif dengan tidak kompromi untuk menjaga Kesehatan dan konsisten menerapkan 3M,” pungkasnya.