Terkait Penghancuran Masjid, PCINU Tiongkok Minta Umat Muslim tidak Terprovokasi
Berita Baru, Tiongkok — Dilaporkan, sudah ada penghancuran ribuan masjid di Xinjian, China selama tiga tahun terakhir ini. Berdasar itu, membuat jumlah masjid di sana menjadi paling sedikit sejak era Revolusi Kebudayaan.
Maka, usai mengikuti pemberitaan media beberapa hari terakhir yang menyebut ada penghancuran ribuan masjid di Tiongkok yang bersumber dari sebuah lembaga think tank Australia, maka PCINU Tiongkok berharap kepada Umat Muslim agar Umat Islam Indonesia tidak terprovokasi pemberitaan yang belum jelas kebenarannya.
“Berita yang menyebut terjadinya penghancuran ribuan masjid di Xinjiang oleh Pemerintah China itu seperti mengulang berita-berita yang sama yang pernah beredar beberapa tahun lalu dari sumber-sumber media barat dan sudah dibantah otoritas China,” terang PCINU Tiongkok melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritabaru, Selasa (29/9).
PCINU Tiongkok juga menyampaikan bahwa informasi berdasarkan kenyataan yang disaksikan berkait kehidupan beragama di China.
“Aktifitas umat Islam di Tiongkok berlangsung normal termasuk keberadaan masjid-masjid di berbagai kota yang terpelihara dengan baik dan warga muslim, termasuk dari Indonesia bebas beribadah di dalamnya,” lanjut keterangan itu.
Konstitusi China memberikan kebebasan beragama bagi rakyat Tiongkok untuk memeluk agama atau tidak (pasal 36). Ada 5 Agama resmi di China yang difasilitasi oleh Pemerintah China: Islam, Protestan, Katolik, Budha dan Tao.
Selain membangun banyak masjid di berbagai kota, Pemerintah Tiongkok juga memberikan berbagai fasilitas pelayanan ibadah haji bagi warga muslim yang akan ke tanah suci.
Maka, berdasar itu, PCINU Tiongkok mengajak umat Islam Indonesia fokus membantu Pemerintah RI dalam menangani wabah COVID-19 dan tetap jernih dalam menanggapi berita yang menyebut ada penghancuran ribuan masjid di Tiongkok di tengah berkembangnya wacana perang dagang antara Barat dan China.