Mahasiswa Unsika Demo Tuntut Keringanan Uang Kuliah
Berita Baru, Jakarta — Ratusan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar demonstrasi di depan kampus Jalan HS Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (11/9).
Demo tersebut dilakukan dalam rangka meprotes kebijakan rektor. Mereka merasa keberatan dengan Iuran Pembangunan Institusi (IPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dirasa cukup memberatkan.
Ribuan mahasiswa mulai berdatangan ke kampus Unsika, bahkan sejak siang hingga sore hari. Mereka terdiri dari berbagai jurusan dan meminta bertemu rektor dan menuntut dicabut kebijakan yang memberatkan mahasiswa.
“Pihak kampus mematok uang pangkal antara Rp 20 juta hingga Rp 45 juta, itu sangat memberatkan bagi kami,” tutur Presiden Mahasiswa Unsika Teguh Febriyana ketika dimintai keterangan oleh media, Jumat (11/9).
Selanjutnya Rektor Unsika Sri Mulyani membantah, bahwa uang pangkal atau IPI sudah memberatkan mahasiswa. Dari 1.000 calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur mandiri, 387 calon mahasiswa di antaranya dibebaskan dari pembayaran uang pangkal.
Mereka merupakan calon mahasiswa tidak mampu dengan bukti rekening listrik, slip penghasilan orang tua, juga foto kondisi rumahnya.
“Jadi tidak semua mahasiswa membayar uang pangkal sejumlah yang sudah kita tetapkan. Hampir 40 persennya mahasiswa baru kita bebaskan dari uang pangkal, terutama untuk warga Karawang” terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani menerangkan, terkait uang UKT, pihak kampus pun juga memberikan relaksasi bagi mahasiswa yang keberatan. Diketahui dari 18 ribu mahasiswa Unsika terdapat 1.200 mahasiswa yang mengajukan relaksasi.
“Kami sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang keberatan dan itu sudah dilaksanakan,” pungkas Rektor Unsika.