Ulama Kristen Lebanon Kritik Hizbullah Lewat Khotbahnya
Berita Baru, Internasional – Ulama Kristen Lebanon sampaikan kritiknya terhadap kelompok Syiah yang didukung Iran – Hizbullah dan sekutunya –pada hari Minggu (12/7).
Dua kali khotbah berturut-turut, Patriark Maronit Bechara Boutros Al-Rai menekankan pentingnya netralitas Lebanon. Kritik tersirat itu ditujukan kepada Hizbullah yang bersenjata lengkap sebgai dukungannya terhadap Iran dalam konflik dengan negara-negara Teluk yang dipimpin Sunni.
Seperti dilansir dari Reuters, dua khotbah terakhirnya menandai sikap lebih kritis dan lebih terbuka terhadap kebijakan Hizbullah dan sekutunya Presiden Michel Aoun.
“Intervensi itu dilihat sebagai perubahan dalam politiknya dari mendukung presiden dan lebih ke dalam mengkritik posisi politik negara, secara regional dan internasional,” Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center mengatakan.
Rai, dalam salinan khotbah yang dikirim melalui email, mengatakan “Lebanon menolak mayoritas parlemen yang mengacaukan konstitusi dan model peradaban Lebanon, dan bahwa ia mengisolasinya dari saudara dan teman-temannya dan bahwa ia memindahkannya dari kelimpahan ke inginkan dan dari kemakmuran ke kemunduran.”
Lebanon tengah mengalami krisis keuangan sebagai ancaman terbesar bagi stabilitasnya sejak perang saudara 1975-90. Krisis Libanon berakar pada dekade korupsi negara dan pemerintahan yang buruk oleh elit penguasa sektarian.
Lawan Hezbollah mengatakan, pihaknya harus disalahkan karena aliansinya dengan Iran telah mempengaruhi negara-negara Teluk Arab pendukung Libanon menjaga jarak dan menutup sumber bantuan penting.
Pimpinan Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, telah meminta Libanon untuk bergeser melihat ke timur karena berusaha membantu memperbaiki ekonomi, meskipun ia mengatakan pekan lalu ini tidak berarti negara itu harus memotong sendiri dari seluruh dunia.