Pengkritik Xi Jinping, Profesor Xu Zhangrun Digrebek dan Ditangkap Polisi Beijing
Berita Baru, Internasional – Seorang Profesor yang getol mengkritik Pemimpin China Xi Jinping, Profesor Xu Zhangrun ditangkap polisi Beijing di rumahnya pada hari Senin (6/7) pagi waktu setempat.
Kabar itu disampaikan oleh dua teman Xu kepada Guardian dengan syarat anonim agar tidak mengalami nasib yang sama.
Salah seorang teman Xu mengatakan bahwa sekitar 20 petugas polisi dan 10 kendaraan tiba di rumah Xu di Beijing pagi hari waktu setempat dan kemudian membawa Xu pergi.
Seorang teman lainnya mengatakan bahwa selusin petugas polisi menggrebek rumah Xu kemudian menyita komputer, dan barang-barang lain sebelum menangkapnya.
Awal tahun ini, setelah menerbitkan kritik pedas terhadap Xi Jin Ping, Xu ditetapkan sebagai tahanan rumah, dilarang bermain media sosial dan dilarang terhubung di internet.
“Dia adalah intelektual yang telah mengkritik pihak berwenang dan mempertanyakan legitimasi mereka paling parah selama beberapa tahun terakhir … Saya pikir dia ditahan karena dia sangat berpengaruh,” kata salah satu teman Xu.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi di kepolisian Changping, tempat di mana Xu mungkin ditangkap, kepolisian Changping tidak bisa menjawab dan tidak tahu apa-apa tentang penangkapan tersebut.
Xu merupakan profesor teori konstitusi dan filsafat Barat di Universitas Tsinghua. Sejak tahun 2018, ia getol mengkritik pemerintahan Xi Jinping. Misalnya dalam tulisan Our Dread Now, and Our Hopes yang menentang keras sistem pemerintahan China.
Selain itu, pada bulan Februari 2020, Xu mengkritik bagaimana penanganan pemerintahan Xi Jinping dalam menghadapi COVID-19 dalam esainya Viral Alarm: When Fury Overcomes Fear. Selain itu, pada bulan Juni, Xu juga menerbitkan koleksi esainya yang banyak menyerukan demokrasi.
“~epidemi terus menyebar dan daerah selatan negara kebanjiran. Negara ini menderita kesulitan internal dan eksternal dan telah mencapai jalan buntu. Media resmi buta, masih menyanyikan pujian dan lagu,~” tulis Xu dalam salah satu esainya.
Xu juga dikenal mengkritik kepolisian karena membungkam suara rakyat dengan membakar buku-buku, dan mengubur akademisi hidup-hidup. Xu menyamakan Xi Jinping dengan Qin Shi Huang dari Dinasti Qin.
“Dia gila, menghancurkan mata pencaharian dan menginjak-injak para intelektual dan menciptakan setan dunia,” tulis Xu, dilansir dari Guardian.