Iran Sempat Menarget Kapal Dagang AS yang Lewat di Teluk Persia dan Teluk Oman
Berita Baru, Internasional – Pada hari Sabtu (13/4), sebuah kantor berita Iran yang dekat dengan Pengawal Revolusi Iran, Noor News, mengatakan bahwa bulan lalu, pasukan Angkatan Laut Iran sedang bersiap-siap untuk menargetkan kapal komersial AS di Teluk Persian dan Teluk Oman jika pasukan AS mengganggu kapal tanker minyak Iran yang menuju Venezuela.
“Menurut laporan yang diterima oleh Noor News, setelah meningkatnya ancaman militer terhadap kapal-kapal Iran yang menuju Venezuela, sebuah perintah dikeluarkan kepada angkatan bersenjata Iran untuk mengidentifikasi dan melacak beberapa kapal dagang AS di Teluk Persia dan Teluk Oman,” tulis Noor News, dilansir dari Reuters.
Lebih lanjut, Angkatan Laut Iran mengidentifikasi dan memantau ‘opsi untuk tindakan timbal balik.’ Tidak jelas apa yang dimaksud dengan opsi tersebut apakah menyerang balik sebagai pembalasan atau hanya melakukan intimidasi.
“Opsi untuk tindakan timbal balik segera diidentifikasi dan dipantau untuk kemungkinan operasi,” tulis Noor News, dilansir dari Reuters.
Melihat ke belakang, pada musim panas lalu, Angkatan Laut Iran berhasil menahan sebuah kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz karena dianggap telah melakukan pelanggaran laut.
Dilansir dari Sputnik, penahanan itu dilakukan tak lama setelah kapal tanker Iran disita di wilayah Gibraltar yang dikuasai Inggris karena dianggap kapal itu berencana mengirim minyak ke Suriah, yang saat itu mendapatkan sanksi dari AS dan UE.
Lalu pada bulan Mei kemarin, Iran mengirimkan lima kapal tanker dengan muatan bahan bakar minyak dan peralatan-peralatan untuk membangun kilang minyak ke Venezuela.
AS tidak terima dan mengatakan akan mempertimbangkan aksi militer untuk mencegah kapal tanker itu sampai di Venezuela. Namun hal itu tidak terjadi dan lima kapal tanker Iran mencapai Venezuela tanpa ada halangan. AS hanya berhasil memberi sanksi terhadap dua dari lima kapal tanker tersebut.
Selain itu, Washington dan Presiden Trump telah memperingatkan pemerintah di seluruh dunia agar tidak melakukan pengiriman bahan bakar ke Venezuela serta tidak menyediakan layanan pengiriman kapal yang menuju Venezuela.
Peringatan ini juga berlaku untuk para pemilik perusahaan pengiriman via laut, kapten dan perusahaan asuransi serta pelabuhan-pelabuhan yang dilewati rute Iran dan Venezuela, seperti pelabuhan Gibraltar.
Baik Iran maupun Venezuela merupakan dua negara yang dijatuhi sanksi berat oleh Presiden Trump. Dan keberhasilan pengiriman 5 kapal tanker tersebut mengisyaratkan bahwa Iran siap mengirimkan lagi bantuan jika Venezuela membutuhkannya.