China Meminta Inggris Meninggalkan Pola Pikir Kolonial
Berita Baru, Internasional — Pejabat Kedutaann Besar China di Inggris meminta pada pemerintah Inggris supaya meninggalkan pola pikir kolonial mereka. Pernyataan tersebut merupakan desakan London pada Beijing untuk mempertimbangkan kembali pengesahan undang-udang keamanan baru di Hong Kong.
“Kami percaya orang-orang Hong Kong yang lahir di Hong Kong adalah warga negara China. Pasti akan ada konsekuensinya,” kata Anggota Staf Pertama Kedutaan Besar China di Inggris, Chen Wen, dilansir dari Sputnik, Minggu (7/6).
Dia kemudian mengulangi kata-katanya, dan menyangkal pernyataannya sebagai ancaman, selain juga menekankan bahwa itu merupakan rencana visa Inggris yang diusulkan untuk penduduk Hong Kong, dalam kata lain bagian dari ancaman nyata.
“Saya tidak mengancam apa pun. Saya hanya mengatakan ini bukan keputusan yang tepat dan akan merusak stabilitas Hong Kong. Itu akan merusak citra Inggris sendiri tentang mematuhi komitmennya sendiri. Ini akan merusak seluruh hubungan,” tambahnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menerangkan bahwa apabila Beijing ingin melanjutkan penegakan undang-undang keamanannya di Hong Kong, Inggris akan menawarkan hak untuk tinggal dan bekerja di Inggris untuk sekitar tiga juta warga Hong Kong yang memenuhi syarat mendapatkan paspor Nasional Britania Raya di Luar Negeri (BNO).
Paspor BNO sendiri merupakan paspor Inggris yang memungkinkan pemegangnya untuk mengunjungi Inggris selama enam bulan, mereka tidak datang dengan hak otomatis untuk tinggal atau bekerja di Inggris.
Akan tetapi, paspor tersebut dikeluarkan untuk orang-orang di Hong Kong oleh Inggris sebelum negara itu diserahkan ke China.