Donald Trump akan Usir Ribuan Mahasiswa China
Berita Baru, Internasional — Perseteruan Washington dan Beijing terus memanas. Berbagai macam isu, mulai dari perang dagang, pandemi virus corona baru (Covid-19), hak asasi manusia, dan status Hong Kong bergulir di antara kedua negera, As dan China.
Isu terbaru adalah Presiden Donald Trump akan mengusir ribuan mahasiswa pascasarjana China yang mengambil studi di berbagai univeritas di Amerika Serikat (AS).
Seorang pejabat administrasi Trump mengatakan bahwa Presiden sedang menimbang proposal pencabutan visa pelajar yang berafiliasi dengan lembaga pendidikan di China yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat atau intelijen China.
Selain bersiap mengusir ribuan mahasiswa China, pemerintah Trump juga berencana menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat Beijing yang bertanggung jawab atas pemberlakukan Undang-Undang Keamanan di Hong Kong.
“Kami akan mengumumkan apa yang kami lakukan besok sehubungan dengan China dan kami tidak senang dengan China,” kata Trump kepada wartawan dalam sebuah acara pada Kamis waktu Washington.
“Kami tidak senang dengan apa yang terjadi. Di seluruh dunia orang menderita, 186 negara. Di seluruh dunia mereka menderita. Kami tidak senang,” ungkapnya.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa tindakan tegas itu untuk mencegah spionase yang dilakukan oleh mahasiswa Cina.
“Kami memiliki kewajiban, kewajiban untuk memastikan mahasiswa yang datang ke sini untuk belajar … tidak bertindak atas nama Partai Komunis Tiongkok,” kata Pompeo dalam konferesi pers, Kamis (28/5/2020) malam.
Bahkan, warga AS keturunan Asia juga dicurigai sebagai mata-mata di negaranya. Pompea menyatakan, keputusan itu bukan soal rasisme dan tidak untuk menciptakan ketakutan.
“Ini seperti zaman Uni Soviet. Ini adalah rezim komunis, tirani yang menimbulkan risiko nyata bagi Amerika Serikat,” katanya.
Data Institute of International Education menyebutkan, AS menampung 133.396 mahasiswa pascasarjana dari Cina pada tahun akademik 2018-2019, dan mereka merupakan 36,1 persen dari semua mahasiswa pascasarjana internasional.