Abaikan Sanksi Ekonomi AS, Iran Kirim Lima Kapal Tanker ke Venezuela
Berita Baru, Internasional – Mengutip dari Sputnik, lima kapal tanker minyak Iran dilaporkan berlayar menuju Venezuela yang diduga membawa bahan bakar minyak untuk Venezuela yang sedang mengalami krisis.
Laporan itu didapatkan dari media daring Al-Masdar News yang mengutip informasi dari Marine Traffic.
Disebutkan bahwa 3 dari kapal tersebut melintasi laut Atlantik, yaitu kapal tanker Fortune, Petunia dan Forest. Sementara 2 kapal lainnya melintasi laut Mediterania, yaitu kapal tanker Faxon dan Clavel.
Namun Menurut data dari Maritim Traffic, hanya satu kapal yang mengindikasikan akan menuju ke negara tertentu di Amerika Selatan (Venezuela), yaitu kapal tanker Forest. Sementara empat kapal lainnya belum mengumumkan tujuannya.
Maritim Traffic juga tidak menyebutkan dengan pasti muatan apa yang ada dalam lima kapal tanker tersebut.
Akan tetapi, meskipun kelima kapal tanker itu benar-benar akan menuju Venezuela, maka kelima kapal tanker itu akan menghadapi masalah. Mengingat, Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengerahkan tiga kapal destroyer dan kapal perang litoral USS Detroit ke laut Karibia.
Dengan demikian, ada kemungkinan kelima kapal tanker itu akan dicegat oleh pasukan angkatan laut AS.
Baik Iran maupun Venezuela kini mereka tengah mendapatkan sanksi ekonomi dari AS, terutama dalam industri minyak mereka.
Kemampuan penyulingan minyak negara Venezuela ini dilaporkan telah dilumpuhkan oleh dampak bersama dari sanksi dan krisis ekonomi yang menyebabkan kekurangan bahan bakar.
Sebelumnya, Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela Elliot Abrams menyatakan bahwa Iran telah memasok peralatan-peralatan yang dibutuhkan Venezuela untuk memulai kembali produksi minyak dan kilang minyak Venezuela dengan imbalan emas cadangan Venezuela.
Namun Iran dengan keras mengecam pernyataan dari Elliot Abrams. Iran menyebut pernyataan itu tidak berdasar dan pernyataan itu selanjutnya hanya akan digunakan sebagai dalih AS untuk kembali memberikan sanksi kepada Iran dan Venezuela.
Iran juga mengutuk upaya AS untuk menghancurkan ekonomi Venezuela dan upaya untuk menjatuhkan Nicolas Maduro.
Secara aktif, AS telah menekan Nicolas Maduro untuk mundur menjadi presiden dengan memberikan sanksi ekonomi kepada Venezuela. Namun Nicolas Maduro menolak untuk mundur dari jabatannya.
Selain itu, AS juga diduga menjadi dalang dari upaya kudeta dan penculikan Nicolas Maduro. Kudeta itu dikabarkan didanai oleh AS dan dibantu oleh perusahaan militer swasta AS Silvercorp.
Upaya kudeta dan penculikan itu gagal dan Nicolas Maduro selamat. Pada gilirannya, Nicolas Maduro mengecam upaya Presiden Trump yang mendalangi upaya kudeta dan penculikan tersebut, meskipun pemerintah AS membantah pihaknya ada hubungan dengan Silvercorp.