Mantan Kanselir Jerman Desak Uni Eropa Cabut Sanksi Anti-Rusia
Berita Baru, Internasional – Pada hari Minggu (3/5), Mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder telah berbicara di surat kabar harian Jerman Der Tagesspiegel untuk mendukung pencabutan sanksi anti-Rusia yang diberlakukan oleh Uni Eropa setelah penggabungan Krimea ke Federasi Rusia atau dikenal dengan aneksasi Krimea.
Gerhard Schroeder beralasan bahwa kerjasama Krimea dengan Federasi Rusia sangat penting di tengah krisis kesehatan dan ekonomi global yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.
“Saat ini, ketika kita menghadapi masa ekonomi yang sulit akibat pandemi virus korona, kita membutuhkan lebih banyak kerja sama. Itulah sebabnya sanksi yang tidak masuk akal harus dicabut,” ujar Schroeder.
Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena menganggap Rusia telah melanggar hukum internasional ketika melakukan aneksasi Krimea. Terkait alasan ini, Schroeder berkomentar, “Adalah salah untuk berpikir bahwa Rusia tidak akan melakukan aneksasi Krimea. Tidak ada presiden Rusia yang akan rela mengembalikan Krimea ke Ukraina.”
“Hidup berdampingan secara damai hanya akan ada jika Ukraina menjadi negara federal di mana bagian timur negara itu akan mendapatkan lebih banyak otonomi,” jelas Schroeder mengomentari situasi di timur Ukraina.
Lebih lanjut, Schroeder menggarisbawahi perlunya bagi negara-negara untuk bergabung dalam perang melawan musuh bersama, yakni COVID-19. Schroeder mengatakan: “Alih-alih konfrontasi, hari ini semua tentang pemahaman, kerja sama, dan solidaritas di seluruh dunia.”
Schroeder juga mengomentari kinerja pemerintahan Jerman untuk mengambil pelajaran dari peringatan 75 tahun berakhirnya perang dunia kedua, di mana Jerman gagal menundukkan Rusia, “Itu adalah kampanye pemusnahan yang kejam dengan tujuan membuat Rusia menghilang dari panggung politik dunia. Kita jangan pernah lupa itu. Bahwa kebijakan Rusia-Jerman harus lebih memperhitungkan ini terutama di saat-saat ini.”
Mantan Kanselir Jerman itu juga menyimpulkan bahwa meskipun ada sejarah pahit di masa lalu antara Rusia (Soviet) dan Jerman, “Rusia bersedia bekerja sama dengan Jerman baru dalam semangat kepercayaan tidak bisa ditaksir terlalu tinggi. Tidak sesuai bahwa kami terus mendukung sanksi terhadap Rusia.”
Sanksi UE Terhadap Rusia
Hubungan antara Federasi Rusia dan negara-negara Barat memburuk pada Maret 2014. Dan ini dimulai setelah aneksasi Krimea dengan Rusia setelah hampir 97 persen penduduk Krimea mendukung langkah tersebut dalam referendum regional.
Penyatuan dua negara itu atau reunifikasi itu tidak diakui oleh Barat, termasuk anggota Uni Eropa, meskipun Moskow berulang kali menekankan bahwa Krimea telah melakukan referendum sesuai dengan hukum internasional.
Saat itulah Uni Eropa pertama kali memberlakukan sanksi anti-Rusia, termasuk pembekuan aset dan pembatasan perjalanan. Sejak itu, UE telah memperpanjang sanksi setiap dua tahun.
Rusia telah berulang kali membantah semua tuduhan dan bereaksi dengan tindakan balasan terhadap negara-negara Barat yang menjadikannya sasaran dengan sanksi.
Sumber | Sputnik News |