Gugus Tugas Covid-19 Sebut 1,3 Juta APD Telah Terdistribusi
Berita Baru, Jakarta – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyebutkan bahwa alat pelindung diri (APD) telah terdistribusi sebanyak 1.305.800 unit hingga Minggu (26/4).
Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu juga mengungkapkan bahwa Gugus Tugas telah menerima sebanyak 479.000 reagen PCR yang berasal dari Korea Selatan dan RRT berkat bantuan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Korea Selatan dan Republik Rakyat Tiongkok.
Dalam kesempatan itu, Doni menyampaikan terima kasih kepada Menteri BUMN dan Panglima TNI yang telah membantu dalam penjemputan serta distribusi reagen tersebut.
“Untuk tahap pertama reagen yang telah kita datangkan baru bisa diambil oleh provinsi yang ada di pulau Jawa, pada hari Sabtu dan Minggu yang lalu,” ujar Doni saat memberikan keterangan pers usai rapat, Senin (27/4).
Hasil Evaluasi
Lebih lanjut, Doni menjelaskan bahwa hasil evaluasi yang telah disampaikan oleh Presiden setelah menerima masukan dari para menteri dan gubernur tentang masih adanya hal yang belum maksimal dalam menjalankan protokol kesehatan yakni social distancing dan physical distancing, termasuk juga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena masih adanya kegiatan untuk kumpul-kumpul.
Oleh karena itu, sebagai Kepala Gugus Tugas, Doni mengajak segenap komponen masyarakat, baik di pusat maupun daerah untuk betul-betul memperhatikan protokol kesehatan.
“Janganlah membiarkan masyarakat kita berada pada suatu titik di mana satu sama lainnya saling berdekatan karena potensinya akan bisa menimbulkan seseorang itu terpapar, terinfeksi, lantas mengalami sakit ringan, sedang dan akhirnya kritis dan hal ini dapat menimbulkan kematian,” imbuh Doni.
Upaya-upaya untuk melindungi warga dari virus Covid-19 ini, menurut Doni, haruslah menjadi tanggung jawab semua pihak karena tidak mungkin pemerintah saja yang bekerja keras, yang berusaha tanpa didukung oleh segenap komponen masyarakat lainnya.
“Sekali lagi, kami mengajak dan mengimbau kepada seluruh pimpinan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan seluruhnya agar betul-betul peduli dengan keselamatan masyarakat kita. Jangan anggap sepele, jangan anggap enteng wabah ini,” katanya.
Wabah ini, menurut Doni, adalah peristiwa alam yang telah terjadi berulang kali sejak ratusan tahun yang lalu, baik di Spanyol maupun juga wabah kolera di beberapa negara.
Oleh karena itu, Doni menyampaikan bahwa alam adalah dalam proses melakukan sebuah kegiatan yang memang kalau dilihat dari siklusnya adalah 100 tahun sehingga bencana Covid-19 ini secara nasional sudah diputuskan menjadi bencana non alam, bencana non alam berskala nasional.
“Sekali lagi kami mengimbau dan mengajak segenap komponen masyarakat untuk betul-betul memperhatikan ketentuan dan protokol kesehatan,” tandas Doni.
Kabar Gembira
Ketua Gugus Tugas menyampaikan kabar gembira yaitu terjadinya penurunan pasien dirawat karena hingga saat ini terdapat 7.032 orang, dilihat dari jumlah tempat tidur yang terdapat di ruang isolasi sebanyak 10.179 bed.
Keadaan ini, menurut Doni, harus dijaga agar jangan sampai menambah jumlah pasien yang akhirnya dirawat di rumah sakit.
“Dengan demikian wajib diisolasi selama 14 hari mengikuti protokol kesehatan bagi siapa saja yang baru tiba di suatu daerah hendaknya menjadi program prioritas yang ada di tingkat desa maupun di RT/RW,” ujar Doni.