Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

Harga Jeruk Nipis Anjlok hingga Titik Terendah, Rp1.500 per Kilogram



Berita Baru, Gresik – Dampak penyebaran Covid-19 di Kabupaten Gresik mulai dirasakan masyarakat. Belakangan harga sejumlah komoditas pertanian mulai mengalami penurunan, salah satunya adalah jeruk nipis.

Petani jeruk nipis di Desa Bolo, Kecamatan Pangkah, Gresik mengatakan, saat ini harga jeruk nipis mencapai titik terendah. Satu kilogram jeruk nipis hanya dihargai Rp1.500 saja.

Kastawar (60) mengatakan, harga perkarung yang berisi 70/kg hanya Rp108.000. Harga belum termasuk biaya petik dan biaya angkut.

“Sudah sekitar sebulan harganya anjlok sampai titik terendah. Tidak sebanding dengan biaya perawatan dan biaya kuli petik dan angkut,” ujarnya kepada Beritabaru.co, Minggu (12/4).

Hal senada juga dikeluhkan Wantia (65). Ia mengakui harga kian tidak stabil. Wantia berharap pemerintah membantu menangani penurunan harga.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga. Dulu sebelum harga anjlok harga berkisar berkisar Rp3000 hingga Rp5000 saja per kilogram. Bahkan harga tertinggi pernah mencapai Rp15.000 per kilogram,” tuturnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Anggota Komisi II DPRD Gresik, Musa menghimbau agar para spekulan tidak mematok harga yang terlalu rendah dari para petani.

“Para tengkulak harus bisa bekerjasama baik dengan para petani. Biar sama-sama diuntungkan,” himbaunya.

Untuk diketahui, dari pantauan Beritabaru.co, harga jual jeruk nipis per kilogram di pasar masih berkisar Rp5.000 hingga Rp6.000.