Olimpiade Jepang 2020 Berpotensi Ditunda

Berita Baru, Olahraga – Tekanan kepada panitia pelaksana Olimpiade Jepang 2020 semakin meningkat seiring memburuknya situasi akibat virus corona atau Covid-19.

Dikutip dari South China Morning Post (SCMP) Minggu siang (22/3), panitia pelaksana terlihat telah merencanakan beberapa opsi penyelenggaraan yang paling mungkin.

“Akhirnya, kami telah diminta untuk melakukan simulasi jika ada penundaan”. Kata salah satu sumber, seorang pejabat dekat dengan panitia penyelenggara yang terlibat dalam penyusunan skenario.

Rencana ini, kata sumber tersebut pada awalnya tidak mendapat dukungan dari pemerintah Jepang, yang menyebut penundaan bukanlah suatu pilihan.

Meskipun wabah virus korona telah mengganggu acara olahraga di seluruh dunia, Jepang dengan tegas malah mengatakan bahwa Olimpiade akan terus berlanjut. Juru bicara pemerintah pada hari Rabu (18/3) mengatakan bahwa Tokyo tidak mempersiapkan untuk penundaan.

Perdana Menteri Shinzo Abe telah mempertaruhkan jabatannya sebagai perdana menteri terlama di Jepang dalam penyelenggaraan Olimpiade 2020. Ia berharap even besar tersebut memberikan peningkatan dalam dunia pariwisata dan mampu menyerap belanja para wisatawan dengan nilai besar.

Dana sebesar USD3 miliar yang berasal dari sponsor domestik, serta sekitar USD12 miliar lainnya telah dihabiskan untuk persiapan.

“Kami sedang membuat rencana alternatif B, C, D, menyesuaikan terhadap kerangka waktu penundaan yang berbeda”. Kata pejabat yang tidak bersedia disebut namanya itu menjelaskan.

Menurut sumber tersebut, rencana penundaan dan/atau tetap diselenggarakan tanpa penonton akan diperdebatkan pada akhir Maret.

Dalam rapat tersebut, lanjut sumber itu lagi, juga sempat dibahas rencana penundaan Olimpiade Jepang pada satu atau dua tahun lagi.

Meskipun begitu, keputusan akhir tentang penundaan harus datang dari International Olimpic Committee (IOC), tetapi sikap Jepang juga penting.

Menurut SCMP, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 maupun Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Adapun perwakilan Pemerintah Jepang juga tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.