Australia Pulangkan 148 Warga dari Vanuatu Pasca Gempa Mematikan
Berita Baru, Sydney – Total 148 warga Australia dipulangkan dari Vanuatu pada Kamis (19/12/2024) menggunakan pesawat milik Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force/RAAF) usai gempa bumi mematikan mengguncang negara di Kepulauan Pasifik tersebut.
Dilansir dari laman Xinhua News pada Kamis (19/12/2024), sebanyak 148 warga tersebut pulang dengan menaiki penerbangan RAAF yang mendarat di Australia pada Kamis dini hari waktu setempat, dua hari pascagempa bermagnitudo 7,3 melanda dekat Port Vila, ibu kota Vanuatu.
Pihak berwenang mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat gempa itu mencapai 14 orang, dan menyampaikan bahwa angka tersebut diperkirakan akan bertambah setelah gempa menyebabkan tanah longsor dan kerusakan yang meluas pada sejumlah bangunan dan infrastruktur.
RAAF pada Rabu (18/12/2024) menerbangkan Tim Tanggap Bantuan Bencana (Disaster Assistance Response Team) beranggotakan 64 orang dan dua ekor anjing pelacak ke Port Vila untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung, berusaha menemukan orang-orang yang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.
Tim Bantuan Medis Australia (Australian Medical Assistance Team) yang beranggotakan enam orang juga ikut dikerahkan.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke platform media sosial pada Rabu malam, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menuturkan Australia siap memberikan bantuan lebih lanjut saat Vanuatu membutuhkannya.
Lebih dari 200 orang menjalani perawatan karena cedera yang mereka alami, dan kepolisian setempat menyampaikan bahwa tenda-tenda triase didirikan di luar rumah sakit di Port Vila untuk menangani arus masuk pasien.
Sementara itu, UNICEF memperkirakan ada 40.000 anak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Basil Leodoro, seorang ahli bedah setempat, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation bahwa upaya pemulihan kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun.