Gejolak Suriah Ancam Rantai Pasok Global, Wamenperin: Ada Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyoroti dampak gejolak politik di Suriah terhadap perekonomian global dan potensi pengaruhnya terhadap Indonesia. Menurutnya, situasi geopolitik yang tidak stabil saat ini memberikan tantangan besar bagi perdagangan internasional, termasuk rantai pasok dan logistik.
“Terakhir, kita saksikan pergantian rezim di Suriah. Hal ini akan menimbulkan banyak tantangan dalam perdagangan global. Rantai pasok dan sektor logistik ikut terancam,” ungkap Faisol dalam acara Launching Roadmap Pengembangan Jasa Industri 2025-2045 di Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Meski dihadapkan pada ketidakpastian global, Faisol menekankan bahwa pemerintah Indonesia, khususnya Kabinet Merah Putih, tetap optimistis menyikapi situasi ini. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus untuk menjadikan tantangan tersebut sebagai peluang.
“Presiden (Prabowo Subianto) menegaskan bahwa tantangan ini bisa menjadi kesempatan. Kesempatan untuk memperkuat perekonomian nasional, membangun fondasi bahan baku, dan menata sektor jasa industri agar lebih kompetitif,” jelas Faisol.
Kementerian Perindustrian saat ini tengah mempersiapkan Roadmap Pengembangan Jasa Industri 2025-2045, yang mencakup 15 subsektor. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kontribusi sektor industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 21,9 persen.
“Jasa industri kita memiliki potensi kontribusi sebesar 3,682 persen terhadap PDB nasional. Langkah ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo dan visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Sementara itu, kondisi di Suriah kian memanas setelah kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al Sham (HTS) berhasil menggulingkan rezim Bashar Al Assad, yang telah berkuasa selama 24 tahun. Kelompok yang dipimpin Abu Mohammed Al Julani ini menguasai ibu kota Damaskus, sementara Assad dikabarkan melarikan diri ke Rusia untuk mencari suaka.
Dengan situasi global yang semakin dinamis, Faisol menegaskan perlunya langkah konkret untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik dan memperkuat daya saing industri nasional. “Di tengah ketidakpastian ini, kita harus bergerak cepat agar ekonomi tetap tumbuh dan stabil,” pungkasnya.