Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Drone AI, China
Foto yang diabadikan pada 4 November 2024 ini menunjukkan kendaraan logistik nirawak (kanan) yang diproduksi oleh pengembang kendaraan logistik nirawak asal China, Zelos (Suzhou) Technology Co., Ltd. di Singapura. (Xinhua/Zelos (Suzhou) Technology Co., Ltd.)

Drone AI China Tingkatkan Efisiensi Inspeksi Panel Surya di Jepang



Berita Baru, China – Sebuah drone buatan China yang dilengkapi dengan kamera dan sensor definisi tinggi, terbang di atas panel surya di sebuah lokasi fotovoltaik (photovoltaic/PV) berbukit di Osaki, Jepang, mentransmisikan citra debu, retakan, dan potensi kerusakan pada panel secara waktu nyata (real time) ke monitor di stasiun darat.

Berkat drone yang dioperasikan menggunakan sistem inspeksi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari perusahaan China, Skysys Intelligent Technology, para kru stasiun PV itu kini dapat meninggalkan inspeksi manual tradisional yang dahulu harus dilakukan dengan berjalan kaki melewati pegunungan, sebagaimana dikutip dari laman Xinhua News pada Rabu (18/12/2024).

Layanan inspeksi Skysys juga secara signifikan mendongkrak efisiensi inspeksi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tugas yang sebelumnya dibutuhkan waktu berhari-hari bagi staf untuk merampungkannya kini dapat diselesaikan oleh sebuah drone di pagi hari, dengan tingkat deteksi kerusakan di atas 90 persen.

Inggris dan Jepang telah mengadopsi sistem inspeksi AI ini, sementara diskusi tentang ekspansi bisnis ke Asia Tenggara dan Timur Tengah sedang berlangsung, kata Wang Xueyan, direktur pasar perusahaan itu, dalam ajang Pameran Penerapan Produk Kecerdasan Buatan Global (Global Artificial Intelligence Product Application Expo) yang digelar di Provinsi Jiangsu, China timur, pekan lalu.

Pameran yang digelar di Kawasan Industri Suzhou (Suzhou Industrial Park) itu memamerkan lebih dari 100 produk dan solusi AI mutakhir, seperti perencana perjalanan berbasis AI dan robot anjing, dengan ratusan pakar dan perusahaan berpartisipasi dalam forum dan ekshibisi untuk bertukar ide dan peluang kerja sama.

Pengembang kendaraan logistik nirawak asal China, Zelos (Suzhou) Technology Co., Ltd. menjadi salah satu ekshibitor utama dalam pameran itu. Perusahaan itu mencapai tonggak penting dalam membantu menetapkan regulasi industri di luar negeri.

Salah satu pendiri perusahaan itu, Zhu Weicheng, menjelaskan bahwa di Singapura, meningkatnya biaya tenaga kerja telah memicu lonjakan permintaan untuk kendaraan logistik nirawak. Namun, regulasi dan standar lokal sebagian besar berfokus pada kendaraan penumpang swakemudi, sehingga menghambat kemajuan perusahaan lokal di sektor ini.

Guna memfasilitasi adopsi produk di Singapura, otoritas setempat mengundang perusahaan tersebut untuk berpartisipasi dalam merumuskan rencana pengujian dan pengoperasian kendaraan logistik nirawak di jalanan umum.

Pada Juni tahun ini, ZelosTech berhasil lulus uji coba untuk menjadi perusahaan pertama yang mendapatkan lisensi untuk kendaraan logistik nirawak di Singapura. Kolaborasi mereka dengan FairPrice Group Singapura kini resmi memasuki tahap transportasi kargo langsung antarpusat distribusi.

Lembaga-lembaga terkait dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) telah mengunjungi Singapura guna menjajaki solusi kendaraan logistik nirawak, seraya mempertimbangkan adopsi kebijakan, teknologi, dan berbagai pendekatan mereka lainnya untuk kerangka kerja dan penerapan regulasi lokal.

“Perusahaan rintisan membutuhkan klien, talenta teknis, dan investasi. Dengan aktif pergi ke luar negeri, mereka dapat memanfaatkan peluang kerja sama global dan memanfaatkan kekuatan pasar internasional dan domestik,” ujar Zhang Feng, presiden Suzhou International Science Park, yang menawarkan layanan keuangan siklus penuh mulai dari startup hingga IPO melalui kerja sama pendanaan dan investasi industri.

Di China, nilai industri AI telah mencapai hampir 600 miliar yuan (1 yuan = Rp2.203), dengan lebih dari 230 juta pengguna, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Pusat Informasi Jaringan Internet China (China Internet Network Information Center) pada November tahun ini.

Pentingnya kolaborasi internasional dalam industri AI ditegaskan lebih lanjut oleh John Edward Hopcroft, peraih penghargaan Turing Award yang juga tercatat sebagai anggota Akademi Teknik Nasional (National Academy of Engineering) AS, di pameran tersebut.

Berbagai hambatan teknis dapat menghambat inovasi dan peningkatan perusahaan domestik. Namun, pertukaran global dapat saling menguntungkan bagi negara-negara terkait, ungkap Hopcroft, seraya menambahkan bahwa jika arus talenta lintas perbatasan dapat berlangsung leluasa, penerapan industri dan kemajuan ilmiah akan berkembang.