Melawan Kesepakatan, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal

Berita Baru, Internasional – Kepala Staf Gabungan Korea Selatan atau Joint Chiefs of Staff (JCS) mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara pada hari Senin (9/3) menuju Laut Jepang memang ada kemungkinan merupakan bagian dari latihan militer. Namun apa yang mereka lakukan, bertentangan dengan kesepakatan militer antar-Korea.

“Peluncuran rudal kali ini kemungkinan merupakan kelanjutan dari latihan militer bersama, yang dilakukan pada 28 Februari dan 2 Maret. Kami sangat menyesalkan tindakan Korea Utara yang bertentangan dengan perjanjian militer [antar-Korea] yang ditandatangani pada 19 September 2018, yang termasuk perjanjian untuk melakukan upaya untuk mengurangi ketegangan militer di Semenanjung Korea dan membangun hubungan yang dapat dipercaya,” ujar JCS.

Rudal atau proyektil, diluncurkan dari kota timur Sondok di Provinsi Hamgyong Selatan Korea Utara, terbang 200 kilometer (124 mil), dengan ketinggian maksimum 50 kilometer (31 mil).

Sebelumnya pada hari itu, Kantor Berita Korea Selatan Yonhap mengutip JCS melaporkan bahwa pemerintah Korea Utara meluncurkan tiga rudal yang tidak dikenal. Lebih lanjut, kantor berita Jepang Kyodo menyebut bahwa Pemerintah Jepang mencurigai bahwa rudal yang diluncurkan oleh pemerintah Korea Utara pada hari Senin adalah rudal balistik.

Sebelumnya, pada 2 Maret, Korea Utara meluncurkan dua proyektil tak dikenal ke Laut Jepang dari wilayah dekat kota Wonsan.