Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store
Koordinator Muhibbin Mas Kiai K. A. Kurdi Khan ketika menyampaikan sambutan dalam acara doa dan tahlil bersama untuk Pilkada Sumenep damai dan beradab di Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten

Pilkada Sumenep 2024 Paling Unik dan Istimewa se-Indonesia



Sumenep, Berita Baru – Pemilihan kepala daerah (pilkada) Sumenep 2024 menjadi salah satu kompetisi paling unik. Bahkan, istimewa dalam gelaran pilkada serentak 2024 di Inonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Muhibbin Mas Kiai, yakni K. A. Kurdi Khan dalam acara doa dan tahlil bersama menuju Pilkada Sumenep damai dan beradab. Lokasinya, di Lapangan Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten.

Pernyataan Kiai Kurdi itu bukan tanpa alasan. Sebab, pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati KH. Ali Fikri-KH. Muh. Unais Ali Hisyam melewati perjuangan panjang. Bahkan, untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sekalipun.

Paslon yang disebut sebagai FINAL itu harus berjuang sedemikian rupa untuk mendapat rekomendasi atau B1KWK dari partai politik. Sebab, sebelumnya isu calom tunggal santer terdengar.

“Pilkada Sumenep, satu-satunya yang paling unik dan Istimewa di Indonesia. Karena hampir semua pembiayaan paslon FINAL didukung dan dibiayai oleh masyarakat,” katanya.

Dia menuturkan, kondisi pilkada seperti ini sangat berbeda dengan pemilihan pada umumnya, baik itu pemilihan presiden, gubernur hingga legislatif sekalipun. Sebab, baiasanya paslon mengeluarkan biaya sendiri untuk ongkos dan operasional politiknya. Terutama di masa-masa kampanya.

“Atau ada pemodal di belakangnya. Dan, pemodal itu yang kelak akan mendikte segala kebijakan ketika sang calon itu terpilih,” ungkapnya.

Tetapi, paslon FINAL nyaris tidak mengeluarkan biaya sendiri. Selama ini masyarakat berduyun-duyun memberikan sumbangan, menyediakan tempat untuk berkampanya, hingga sekadar untuk menyumbang biaya cetak banner atau baliho.

“Kiai Fikri dan Kiai Unais ini, nyaris tidak mengeluarkan biaya selama kampanya. Dan, ini yang kami sangat istimewa. Bahkan, di daerah-daerah lain pilkada berjalan sebagaimana umumnya. Calon harus mengeluakan ongkos yang besar. Tapi di Sumenep, paslon FINAL tidak,” pungkasnya.