Kembangkan Bakat Kreatif, Komunitas FPRO Ciptakan Karya Video Pendek Inovatif
Berita Baru, Gresik – Pemuda adalah generasi yang sudah seharusnya mempunyai semangat tinggi serta terus melakukan inovasi-inovasi dari ide, gagasan dan kreatifitas yang dimiliki.
Seperti pemuda asal Gresik yang mendirikan FPRO yang berselogan “pabrik video nasa kini”.berangkat dari kemampuan mereka yakni dalam membuat video-video pendek, Mereka berhasil menciptakan karya video dalam film pendek komedi dengan alur cerita yang disesuaikan dengan fakta terkini generasi millenial dan yang menarik filmnya menggunakan bahasa asli gresik.
Berdiri sejak 1 tahun yang lalu, FPRO berawal dari inisial pendiri Fahni dan Furqoni sudah mulai dilirik sejumlah sekolah khususnya dari kalangan sekolah di gresik.
Selanjutnya, Aldi dan Firman adalah salah satu murid di SMA ASSA’ADAH Bungah gresik jurusan Multimedi yang sudah bergabung belajar membuat video dengan FPRO, mereka dikirim pihak sekolah untuk magang di FPRO yang mempunyai banyak karya video pendek berdurasi kurang lebih 10 menitan, video yang telah dibuat seperti film pendek yang berjudul “Mas Eson Meteng” dan “Kopi Gula Pasir” sudah rilis di chanel youtube FPRO.
Fahni salah satu pendiri FPRO, mengatakan, terbentukanya komunitas ini adalah ingin punya kekreatifan seni dalam bidang visual dan mengembangkan bakat yang kita miliki untuk menghibur dunia perfilman yang masih jarang di gresik.
“FPRO dibangun atas dasar kesamaan hobby, kembangkan bakat dan passion” ujarnya kepada Beritabaru.co, Minggu (7/3).
Hajar Al Furqon wanita asal Banjarsari Kecamatan Cerme juga salah satu pengelolah FPRO ini berharap, kedepan bisa lebih banyak menghasilkan video-video yang inovatif dan kekinian yang mampu menghibur para penonton dengan hasil karyanya yang sudah dibuat.
“Syukur-syukur bisa menjadikan ide dari video yang kita buat untuk dijadikan video kreatif orang lain dan tentunya ingin menjadi pabrik video nomer 1 di indonesia,” tambahnya.
Selain itu, masih ada beberapa video yang saat ini mereka kerjakan, antara lain korban bojone wong, virus congorna, dolenan cacing, Kongres PSST, dan masih banyak lagi.
Diketahui, FPRO ini berjalan dengan anggaran donasi dari tiap personil dan belum ada perhatian sedikit pun dari pemerintah kepada karya-karya pemuda kreatif ini.