Berita Baru, Malang – Minggu pagi yang cerah di Oase Cafe & Literacy, Merjosari, Kota Malang, pada 3 November 2024, para tamu mulai berdatangan untuk menghadiri diskusi buku “Ingatan Ikan-ikan.” Acara ini diselenggarakan oleh Penerbit Bentang bersama Payung Literasi dan Pelangi Sastra, serta didukung oleh Oase Cafe & Literacy.
Penulis buku tersebut, Sasti Gotama, hadir sebagai pembicara utama bersama Dani Alfian yang bertindak sebagai pembahas novel. Diskusi diawali dengan sambutan hangat dari Dini Rachmawati sebagai pembawa acara, diikuti pengantar dari Abdul Khodir Al Jailani yang berperan sebagai moderator.
Abdul membuka sesi diskusi dengan pertanyaan yang menarik, “Bagaimana cara menemukan ide dalam menulis, Mbak?”
Sasti menjawab bahwa inspirasi menulis sering ia dapatkan dari berita-berita di media massa, baik cetak maupun daring, yang membahas berbagai fenomena sosial terkini. Namun, ia juga menegaskan pentingnya riset dalam menulis fiksi.
“Tantangan terbesar dalam menulis itu riset. Saya bisa membaca hingga tiga puluh artikel sebagai bahan dasar menulis fiksi. Saya tidak ingin novel yang saya tulis jauh dari kenyataan,” ujar Sasti, penulis asal Malang tersebut.
Dani Alfian, selaku pembahas, memberikan pandangannya tentang novel “Ingatan Ikan-ikan.” Ia memuji novel ini karena kemampuannya menghadirkan realitas sosial ke dalam karya fiksi, yang ia bandingkan dengan karya-karya Leila Chudori dan Oka Rusmini.
“Ingatan Ikan-ikan merupakan novel yang menarik. Buku ini tidak hanya mengisahkan peristiwa politik dan sosial pada tahun 1998, tetapi juga menggambarkan pengalaman pribadi seseorang dalam menghadapi trauma,” ujar Dani yang juga seorang jurnalis.
Diskusi buku berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif dari peserta yang datang dari berbagai komunitas literasi. Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama penulis, pembahas, dan para peserta diskusi, meninggalkan kesan hangat dan antusiasme terhadap karya-karya literasi di Kota Malang.