Media Malaysia Iri Kevin Diks Perkuat Timnas Indonesia, FAM Tak Kunjung Dapatkan Pemain Keturunan Berkualitas
Beritabaru.co – Sabtu, 12 Oktober 2024, menjadi momen membanggakan bagi pencinta sepakbola Indonesia. Di hari tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, resmi memperkenalkan Kevin Diks sebagai calon pemain Timnas Indonesia. Kabar ini disambut hangat oleh publik Tanah Air, namun menimbulkan rasa iri di kalangan media Malaysia, terutama Palatao Bola.
“Indonesia setiap bulan bertambah (pemain), sedangkan Malaysia masih kekal difahamkan (Malaysia masih sama saja setiap bulannya),” tulis Palatao Bola melalui akun Instagram-nya, @palatao_bola, di unggahan akun @futboll.indonesia yang mem-posting foto Kevin Diks bersama Erick Thohir.
Pemain berusia 28 tahun ini bukan sosok sembarangan di dunia sepakbola. Sebelum menjadi bek andalan FC Copenhagen, Kevin Diks pernah memperkuat Feyenoord Rotterdam di Liga Belanda, serta merumput di Serie A bersama Empoli dan Fiorentina.
Bahkan, ia mencatatkan 17 penampilan di Liga Champions, dengan pencapaian terbaiknya membawa FC Copenhagen lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2023-2024.
Perkembangan Timnas Indonesia dalam menggaet pemain keturunan semakin pesat. Sebelumnya, PSSI juga telah memperkenalkan Mees Hilgers (FC Twente) dan Eliano Reijnders (PEC Zwolle) sebagai calon pemain Timnas.
Dalam waktu singkat, keduanya resmi mendapatkan paspor Indonesia dan sudah menjalani debut saat Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 dengan Bahrain pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Di sisi lain, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) tampaknya kesulitan dalam meyakinkan pemain keturunan mereka untuk memperkuat Timnas Malaysia.
Salah satu contoh adalah Mats Deijl, bek Go Ahead Eagles, yang gagal memperkuat Timnas Malaysia karena tidak memenuhi syarat.
Ternyata, darah Malaysia yang dimiliki Deijl berasal dari sang buyut, sehingga ia tidak eligible untuk bermain membela timnas negara tersebut.
Selain Mats Deijl, FAM juga dikabarkan tengah mengincar gelandang Burnley, Josh Brownhill. Namun hingga saat ini, belum ada kepastian apakah pemain jebolan Premier League tersebut bersedia membela Timnas Malaysia.
Perbedaan kondisi ini semakin membuat media Malaysia, seperti Palatao Bola, merasa iri terhadap kemajuan yang dicapai PSSI.
Indonesia terus mendatangkan pemain-pemain berkualitas, sementara FAM masih berjuang keras untuk mendapatkan talenta keturunan yang bisa memperkuat skuad Harimau Malaya.