HIPMI Gelar JEF 2020, Dyah Roro: Negara Butuh Demand Energi yang Tinggi
Berita Baru, Jakarta — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menggelar acara bertajuk “Jakarta Energy Forum 2020” di Hotel The Tri Brata, Jakarta, Senin (02/03).
Acara ini bertujuan untuk melahirkan pengusaha muda progresif dalam berkolaborasi dengan pemerintah, korporasi, institusi keuangan, sektor pendidikan maupun komunitas tertentu.
Ketua HIMPI Jakarta, Afifuddin Kalla mengatakan bahwa “forum ini diharapkan bisa melahirkan calon-calon pemain energi nasional dari pengusaha muda,” ucap Afif.
Acara Jakarta Energy Forum 2020 ini dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, serta anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti.
Hadir menjadi salah satu narasumber, Dyah Roro menyampaikan di era bonus demografi sekarang ini, negara membutuhkan demand energi yang tinggi.
Apa yang disampaikan Legislator Golkar itu didasarkan pada riset yang menerangkan bahwa energi demand Indonesia bisa meningkat, bahkan dua kali lipat dalam jangka 10 tahun ke depan.
“Sebagai ratifikasi COP (Accord de Paris) 21 Paris Agreement Indonesia memiliki NDC (Nationally Determined Contribution) yang diatur dalam UU No 16 Tahun 2016. Selanjutnya diturunkan dalam kebijakan Energi Nasional (KEN), REUN, dan REUD dengan target utamanya adalah 23% EBT (Energi Baru Terbatrukan) pada 2025,” ucap Dyah Riro.
Maka dari itu, Roro menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan energi fossil sebagai satu-satunya energi.
Bahkan menurutnya DPR RI telah menyusun Panja RUU EBT yang akan dibahas pada bulan April mendatang, mengingat saat ini bauran EBT energi primer di Indonesia berada di angka 9%. Bauran EBT sebagai sumber listrik 12%, di mana coal atau batubara masih mendominasi sebesar 56%.
Dyah Roro meminta dukungan atau kolabarosi antar lembaga dan lapisan masyarakat. Sebab baginya, setiap individu memiliki perannya masing-masing untuk sama-sama mewujudkan pembangunan energi yang berkelanjutan di Indonesia.
Sejalan dengan itu, Roro mengungkapkan bahwa DPR RI telah membuat Kaukus Ekonomi Hijau dengan harapan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat didorong supaya menciptakan UU yang benar-benar dibutuhkan masyarakat dan negara.