Kontestasi Calon Ketua Fatayat NU Jepara Menjadi Sorotan
Berita Baru, Jakarta – Pemilihan ketua Fatayat NU di Kabupaten Jepara Jawa Tengah makin memanas. Pasalnya, hanya ada calon tunggal yang diusung. Hal ini menjadi keprihatinan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara.
“Fatayat NU adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama bukan Badan Otonom lainnya. Tentu kita ingin banom ini tetap independen. Tapi melihat calon tunggal yang tidak memberi kesempatan calon lain, membuat kami perlu merekomendasikan nama calon lain,” ungkap pengurus PCNU Jepara yang tidak berkenan disebutkan namanya.
Ia menyatakan bahwa tidak mungkin organsiasi Fatayat dengan kader yang cukup banyak, hanya mengkontestasikan satu calon. Dengan demikian, haris menduga ada permainan politik dalam kontestasi ini.
“Agak aneh menurut kami, kontestasi dengan jumlah kader fatayat yang cukup banyak masa cuma satu calon. Apalagi kami mendengar ada kedekatan dengan partai tertentu. Bagaimanapun Fatayat harusnya lebih dekat dengan NU daripada dengan partai politik,” katanya.
Disisi lain, menurutnya salah satu calon alternatif Fatayat NU Santi menyatakan bahwa dirinya sudah siap untuk mencalonkan.
“Sebagai kader, tentu senang bisa ikut berkontribusi dalam proses regenerasi organisasi Fatayat NU. Saya ingin melanjutkan program yang masih baik dan memberikan terobosan baru,” tuturnya.
Ia menyebutkan, Santi adalah kader NU yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup mumpuni. Dia sekarang sebagai Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UNISNU Jepara.
“Dalam organisasi dia pernah menduduki Ketua PC IPPNU Kab Jepara 2009-2011, PW IPPNU Jawa Tengah (2011-2014) dan PP IPPNU (2012-2015). Dia mempunyai visi “Terbentuknya perempuan muda NU yang cerdas dan sambung ilmunya ke Bu Nyai Nafisah Sahal Mahfudz,” jelasnya.