Ponpes Manahijul Huda Tasikmalaya Sukses Selenggarakan Program Kunjungan Internasional di 3 Negara
Berita Baru, Jawa Barat – Pondok Pesantren Manahijul Huda Tasikmalaya, Jawa Barat sukses menggelar program internasional bertajuk International Islamic Comparative Study (IICS) di Malaysia, Singapura dan Thailand pada 27 Februari – 03 Maret 2024.
Program internasional yang diikuti oleh sedikitnya 48 santri ini terselenggara atas kerjasama antara Pondok Pesantren Manahijul Huda dan Yayasan Santri Mengglobal Nusantara.
Program IICS merupakan perjalanan selama enam hari yang membawa para peserta ke Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk mengikuti sejumlah kegiatan akademik dan non akademik.
Mulai dari napak tilas sejarah islam di Asia Tenggara, kunjungan ke sejumlah lembaga dan kampus ternama di Malaysia dan Singapura, pelatihan English speaking dengan turis mancanegara dan market research, kunjungan perusahaan (company visit), hingga kegiatan city tour dan kunjungan budaya.
Kiai Falahudin Ach Malihudin, Pimpinan Pondok Pesantren Manahijul Huda, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya program ini dengan lancar.
“Kami sangat senang dapat memberikan pengalaman yang memperkaya bagi para peserta kami, mendorong dialog antar budaya dan eksplorasi akademis di seluruh Asia Tenggara, semoga kedepanya program seperti ini akan bisa terus dilaksanakan dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi’ ungkapnya.
Kegiatan ini diawali dengan diskusi dan visit sejarah Islam di Asia Tenggara yang dilaksanakan di Makam Habib Noh Singapore dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan informasi tentang sejarah perkembangan Islam di Singapura.
Lebih jauh lagi, para peserta juga dituntut terlibat dalam diskusi akademis tentang ‘Islam sebagai agama minoritas di Singapura hingga seputar peluang beasiswa studi di Singapura’ diikuti dengan tur keliling kota Singapura.
Setelah itu, para santri melakukan Singapore City Tour, di mana mereka mengunjungi beberapa tempat wisata ternama seperti Merlion Park, Universal Studio, Garden by the Bay, juga Chinatown.
Agenda pada hari kedua tidak kalah menarik. Mereka melaksanakan kegiatan campus tour di kampus Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang difasilitasi oleh PPI UTM dan dilanjutkan kunjungan singkat di Rumah Merah Melaka.
Pada kesempatan ini, para santri diajak untuk berbicara dalam bahasa Inggris dengan orang asing, yang membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka.
Selain itu, para santri juga melaksanakan Napak Tilas Sejarah VOC di Melaka, dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah terkait dengan peran VOC di Melaka.
Kegiatan selanjutnya dilakukan di Putrajaya dan Masjid Putrajaya, dimana para santri berdiskusi sejarah perubahan ibukota hingga menjadi Putrajaya.
Mereka juga mentadabburi keberadaan Masjid Putrajaya yang merupakan salah satu dari masjid yang indah dan megah di Malaysia.
Perjalanan dilanjutkan dengan diskusi mendalam di salah satu kampus terbaik di Malaysia, UITM Malaysia, tentang ‘Bagaimana memenangkan beasiswa untuk belajar di luar negeri.’
Program ini diakhiri dengan pendalaman budaya di Thailand, yang menampilkan dialog tentang Islam, kunjungan ke situs-situs budaya, dan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang menampilkan warisan budaya Thailand yang kaya.
Dito Alif Pratama, Founder Santri Mengglobal, mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, terkhusus pihak pesantren atas kerjasama dan suksesi Program IICS tahun ini.
“Program ini memang dirancang untuk memberikan kesempatan unik bagi para peserta untuk menjelajahi lanskap budaya dan akademik di Asia Tenggara, mendorong pemahaman lintas budaya dan pertukaran akademik. Program ini terbuka untuk mahasiswa, akademisi, dan profesional yang tertarik untuk menjelajahi kekayaan budaya Asia Tenggara,” ungkapnya Dito Alif Pratama.