Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi
Berita Baru, Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan bahwa aktivitas erupsi yang terjadi di Gunung Anak Krakatau dalam beberapa hari terakhir merupakan respons terhadap peningkatan gempa vulkanik yang tercatat selama satu bulan terakhir.
Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki, menyatakan, “Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi mulai 26 November 2023, pada dasarnya sudah diperkirakan sebagai respons peningkatan gempa-gempa vulkanik yang terjadi hampir satu bulan lalu, tepatnya pada 28 Oktober 2023.”
Menurut Ahmad, karakteristik Gunung Anak Krakatau menunjukkan bahwa setelah terjadi peningkatan kegempaan yang signifikan, erupsi biasanya terjadi dalam rentang beberapa hari hingga satu bulan berikutnya. Hal ini merupakan ciri khas gunung tersebut sejak terjadinya erupsi dan tsunami pada Desember 2018.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau masih kami tetapkan pada level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat tidak beraktivitas dalam jarak lima kilometer dari pusat erupsi,” tambah Ahmad.
Gunung Anak Krakatau, yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, merupakan gunung api setinggi 195 meter di atas permukaan laut. Aktivitas vulkaniknya terus dipantau secara visual dan instrumental dari dua pos pengamatan di Banten dan Lampung.
Sejak erupsi tahun 2018 yang mengubah morfologi gunung dan menyebabkan tsunami, Gunung Anak Krakatau tetap aktif, dengan 415 kali gempa letusan tercatat selama tahun 2023. Ketinggian kolom erupsi bervariasi antara 50 hingga 3.500 meter di atas puncak gunung api tersebut.