Antisipasi Dampak Corona, Presiden Minta Genjot Perekonomian
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah terus memantau dampak penyebaran wabah virus Corona bagi perekonomian global. Wabah virus SARS-CoV-2 di Republik Rakyat Tiongkok diperkirakan akan memukul ekonomi di negara tersebut dan diperkirakan akan berimbas pada perekonomian negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.
Dalam rapat terbatas lanjutan yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, pada Selasa (25/2), Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memaksimalkan anggaran belanja yang dapat menggenjot perekonomian dalam negeri.
“Agar kita semuanya, kementerian dan lembaga, mempercepat belanja. Untuk Menteri Dalam Negeri, agar diingatkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk segera merealisasikan belanja APBD-nya di daerah masing-masing,” kata Presiden.
Pada kesempatan tersebut, Program Dana Desa yang dalam beberapa waktu terakhir diarahkan bagi sektor produktif dan padat karya juga turut diminta untuk segera dicairkan dengan tujuan yang sama, yakni untuk membantu bergeraknya perekonomian di desa-desa.
“Pastikan mengenai percepatan pencairan dana desa. Saya tahu
beberapa sudah sampai di desa, tetapi segera dorong mereka agar belanja sesuai
dengan rencana yang sudah mereka miliki,” kata Presiden.
Kepala Negara juga menginstruksikan jajarannya untuk segera mengeksekusi
program bantuan dan perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH)
dan program-program padat karya pemerintah lainnya.
“Saya juga minta langkah-langkah untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan kita betul-betul dijalankan secara efektif dan di lapangan dikontrol sehingga kita bisa menekan impor,” kata Presiden.