Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Potret Keharmonisan Maulid Nabi Bersama Semeton Hindu
Foto: Istimewa

Potret Keharmonisan Maulid Nabi Bersama Semeton Hindu



Berita Baru, Denpasar – Bicara toleransi dan keharmonisan di Bali tidak akan pernah ada habisnya. Sebab kebersamaan Hindu dengan Muslim layaknya Saudara. Baik secara sosial ataupun keterlibatan saat acara-acara besar seperti Maulid Nabi.

Seperti yamg penulis rasakan, dimana, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya dirayakan oleh Muslim, tapi juga dinikmati saudara-saudara Hindu. Tepatnya saat peringatan Maulid Nabi di Banjar Buana Kubu, Desa Tegal Kertha, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, 1 Oktober 2023.

Acara ini dihadiri oleh Tokoh Muda Hindu yang juga Wakil DPRD Kota Denpasar. De Gadjah memiliki Relawan yang jumlahnya ribuan dari pelbagai Agama dan Etnis. Dan biasanya, dimana De Gadjah hadir acara semacam Maulid Nabi, disitu Relawan De Gadjah setempat ikut membersamainya. Seperti yang terjadi diacara tersebut. Puluhan Relawan De Gajdah yang beragama Hindu ikut serta dengan khidmat mengikuti rangkaian demi rangkaian acara Maulid Nabi sampai selesai.

Bagi saya, hal semacam ini memperkuat kerukunan umat beragama. Tidaknya hanya saling menghargai, namun juga saling mengerti dan saling membantu. Yang akhirnya, seperti yang disampaikan De Gadjah pada sambutannya, kebahagian bapak/ibu (muslim) juga kebahagian kami (Hindu).

Potret Keharmonisan Maulid Nabi Bersama Semeton Hindu
De Gadjah saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Banjar Buana Kubu, Desa Tegal Kertha, Kecamatan Denpasar Barat

De Gadjah sendiri sudah sangat cukup familiar dikalangan Bali, terutama Kota Denpasar, bukan karena dirinya sebagai pejabat, tapi karena keterbukaan dan toleransinya terhadap agama. Bahkan dirinya dipercaya sebagai pembina disalah satu Mushalla di Kota Denpasar.

Pesan yang selalu diingatnya dan sering disampaikan dari Pak Prabowo : Saya berikan kamu mandat sebagai Ketua Partai Gerindra Provinsi Bali. Saya titip tiga hal : Pertama, Jaga adat istiadat Bali; Kedua, Jaga Kelestarian Alam Bali; Ketiga, Perkuat Toleransi dan kerukunan umat beragama.