Kadin Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 kepada Presiden Jokowi
Berita Baru, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara resmi menyerahkan Peta Jalan (Roadmap) Indonesia Emas 2045 kepada Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Peta jalan ini, yang disusun melalui kerjasama dan partisipasi yang inklusif, diharapkan akan menjadi panduan utama dalam upaya melengkapi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengungkapkan bahwa Peta Jalan Indonesia Emas 2045 adalah upaya kontribusi Kadin Indonesia untuk mewujudkan visi bangsa. Arsjad menjelaskan, “Peta jalan ini dibuat agar segala upaya, program, serta inisiatif dapat mewujudkan pencapaian visi pembangunan ekonomi Indonesia Emas 2045.”
Peta jalan ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Arsjad menekankan semangat gotong-royong yang mendorong penyusunan peta jalan ini, dengan tujuan menciptakan langkah-langkah konkret dengan metrik yang jelas sebagai panduan dalam pembangunan.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghindari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) dan untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045.
“Peta Jalan Indonesia Emas 2045 menjadi panduan bagi pemimpin bangsa dalam memanfaatkan peluang-peluang dan mengatasi tantangan demi pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Arsjad.
Peta jalan ini ditekankan pada empat aspek prioritas. Pertama, meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan dengan memajukan pelayanan kesehatan dan pangan. Kedua, fokus pada kesejahteraan, termasuk hilirisasi industri dan digitalisasi UMKM. Ketiga, aspek inklusivitas yang menekankan kesetaraan gender dan pemberdayaan populasi rentan. Keempat, aspek keberlanjutan, dengan perhatian khusus pada dekarbonisasi dan keberlanjutan lingkungan.
Arsjad menegaskan bahwa pembangunan ekonomi harus ditempuh dengan memegang teguh nilai-nilai budaya dan persatuan bangsa, seperti gotong-royong dan Bhinneka Tunggal Ika. “Untuk itu, Kadin Indonesia telah melibatkan berbagai komponen masyarakat dalam penyusunan peta jalan ini, mulai dari asosiasi industri, serikat buruh, pelaku usaha, akademisi, organisasi keagamaan, hingga organisasi non-pemerintah (NGO),” tambah Arsjad.