Oman Rancang Kota Pintar ‘Sultan Haitham’: Hunian Baru bagi 100.000 Warga
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah Oman mengungkapkan rencana ambisius untuk membangun sebuah kota “cerdas” yang diberi nama Sultan Haitham City di luar ibu kota Muscat. Rencana ini mencakup pembangunan kota seluas 14,8 kilometer persegi yang akan menjadi rumah bagi sekitar 100.000 penduduk.
Sultan Haitham City, yang diungkapkan melalui kolaborasi dengan firma arsitektur Amerika Serikat, Skidmore, Owings & Merrill (SOM), akan menampilkan 20.000 unit hunian, serta universitas, sekolah, fasilitas kesehatan, dan masjid. Lokasinya terletak di wilayah Al-Seeb, beberapa kilometer di barat Muscat.
Menurut lapotan CNN, proyek ini direncanakan akan dimulai tahun depan dan akan diselesaikan dalam empat tahap. Tahap pertama, yang berlangsung hingga tahun 2030, akan mengembangkan pusat kota seluas 5 kilometer persegi serta enam dari 19 kawasan hunian yang direncanakan. Tahap terakhir dijadwalkan akan selesai pada tahun 2045.
Salah satu pernyataan dari SOM menjelaskan bahwa proyek ini akan menyajikan “ruang publik yang hidup, hunian berkualitas tinggi dan terjangkau, serta mobilitas perkotaan yang pintar.”
Selain itu, proyek Sultan Haitham City juga memiliki tujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, dengan merancang infrastruktur pintar untuk memonitor faktor-faktor seperti kualitas udara dan pengelolaan air. Rencana ini juga melibatkan sistem pengelolaan lalu lintas yang menggunakan data real-time dari kamera dan sensor kecepatan untuk mengatur aliran kendaraan.
Rencana ambisius ini sejalan dengan Oman Vision 2040, sebuah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada sektor minyak yang saat ini masih menjadi kontributor utama pendapatan negara.
Sultan Haitham City diharapkan bukan hanya menjadi kota yang cerdas dan modern, tetapi juga ramah lingkungan. Rencana ini mencakup penggunaan energi surya, daur ulang air limbah, infrastruktur kendaraan listrik, dan pemanfaatan limbah menjadi energi. Dengan demikian, proyek ini berpotensi mengurangi dampak lingkungan serta mengarah pada penggunaan energi terbarukan yang lebih besar dalam upaya untuk mencapai target nasional Oman untuk memproduksi 30% listrik dari sumber-sumber hijau pada tahun 2030.
Dengan pemikiran tentang dampak lingkungan dan perubahan iklim, proyek ini juga akan memperhatikan rancangan bangunan dan infrastrukturnya untuk mengatasi suhu panas dan kelembapan di Muscat, serta mengoptimalkan bayangan alami dan sirkulasi udara.
Pengembangan ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi Oman dengan memperkuat infrastruktur dan pilihan energi berkelanjutan, serta memberikan hunian dan fasilitas publik yang berkualitas bagi masyarakatnya.