Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kronologi Kekacauan di Dago Elos: Ledakan Gas Air Mata Hantam Aksi Protes Massa
(Foto: Bandungbergerak.id)

Kronologi Kekacauan di Dago Elos: Ledakan Gas Air Mata Hantam Aksi Protes Massa



Berita Baru, Jakarta – Bentrokan antara massa dan aparat kepolisian di Dago Elos, Bandung, Senin (14/8/2023) malam, menjadi sorotan tajam setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke kerumunan aksi massa.

Kejadian tersebut terjadi setelah warga melakukan penutupan jalan depan terminal Dago, sebagai bentuk protes atas penolakan laporan dugaan penipuan dokumen oleh ahli waris perihal kepemilikan tanah Dago Elos.

Berikut ini adalah kronologi lengkap kejadian tersebut menurut laporan Bandungbergerak.id

  • Pukul 09.00 WIB: Warga Dago Elos berkumpul untuk bersama-sama berangkat ke Polrestabes Bandung guna melaporkan dugaan tindak pidana oleh keluarga Muller terkait sengketa lahan Dago Elos yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
  • Pukul 09.48 WIB: Warga berangkat menuju Polrestabes Bandung, termasuk laki-laki, perempuan, anak-anak, dan dewasa, semuanya ikut serta dalam upaya pelaporan ini.
  • Pukul 10.48 WIB: Warga tiba di Polrestabes Bandung dan pukul 13.30 WIB, empat orang warga pelapor bersama tujuh kuasa hukum memasuki ruangan SPKT untuk mendaftarkan laporan.
  • Pukul 12.00 WIB: Warga pelapor bersama kuasa hukum diarahkan menuju aula Reskrim Polrestabes Bandung, di mana mereka diterima oleh Kasat Reskrim, Kanit Ekonomi, dan penyidik.
  • Pukul 12.00 – 13.18 WIB: Warga bersama kuasa hukum menjelaskan duduk perkara dan melampirkan bukti serta keterangan lengkap dalam pelaporan. Namun, permintaan untuk membuat Berita Acara Penyelidikan (BAP) ditolak dan digantikan dengan Berita Acara Wawancara (BAW) yang bukan dokumen pro justicia.
  • Pukul 17.00 – 19.00 WIB: Kepolisian melakukan rapat untuk memutuskan penerimaan laporan warga dan kuasa hukum.
  • Pukul 19.00 – 19.30 WIB: Kepolisian memanggil warga pelapor dan kuasa hukum ke Aula Reskrim Polrestabes Bandung dan menyatakan bahwa laporan warga ditolak dengan alasan kurangnya sertifikat tanah sebagai syarat pelaporan.
  • Pukul 19.30 – 19.45 WIB: Salah seorang kuasa hukum menyampaikan bahwa laporan warga tidak diterima oleh polisi.
  • Pukul 19.45 – 20.00 WIB: Seorang warga melakukan protes di depan Polrestabes Bandung dan menerima pemukulan dari aparat kepolisian.
  • Pukul 20.58 WIB: Rombongan warga tiba di wilayah terminal Dago dan memutuskan memblokade jalan sebagai tindakan protes.
  • Pukul 21.45 WIB: Aparat kepolisian tiba di lokasi dan melakukan negosiasi dengan massa. Kesepakatan akhirnya tercapai, namun, ledakan gas air mata terjadi, memicu bentrokan besar.
  • Pukul 23.20 WIB: Aparat kepolisian menggunakan mobil water cannon untuk membubarkan massa yang masih tercecer.
  • Pukul 00.00 – 03.00 WIB: Kepolisian melakukan penyisiran dan penangkapan secara acak ke rumah-rumah warga.
  • Pukul 05.00 WIB: Warga baru dapat beraktivitas secara normal setelah kejadian ini berakhir.

Rentetan ledakan gas air mata mengguncang Dago Elos setelah negosiasi antara warga dan kepolisian. Ledakan pertama terdengar dari arah utara dan diikuti oleh ledakan berikutnya, menyebabkan panik dan keresahan di tengah kerumunan massa. Dalam kekacauan tersebut, terjadi bentrokan hebat antara warga dan aparat kepolisian yang menggunakan tindakan represif, termasuk pemukulan, intimidasi verbal, dan penangkapan acak.