Saham Italia Anjlok 4% Akibat Virus Corona
Berita Baru, Internasional – Saham Italia jatuh pada Senin pagi (24/2), karena ekonomi terbesar ketiga zona euro itu tengah bergulat dengan wabah virus corona, seperti dilansir CNBC.
Pasar Eropa anjlok dari kesepakatan awal dengan indeks MTS FTSE yang membuka 987 poin pada 23.776, atau lebih rendah 3,9%. Sebanyak 152 kasus dan 4 kematian akibat virus Corona di konfirmasi di Italia, hal ini dinilai cukup mengkhawatirkan.
Pemerintah telah mengarantina 12 kota di Italia bagian utara seperti Lombardy dan Veneto, pusat peningkatan dan penyebaran virus di Italia. Wilayah-wilayah tersebut menghasilkan sekitar 30% dari output ekonomi Italia, sementara mayoritas kota-kota yang dikarantina berada di selatan pusat keuangan Milan.
Sekolah, museum, universitas, bioskop dan berbagai acara publik lainnya telah ditutup untuk sementara waktu, termasuk pertandingan sepak bola Serie A juga dibatalkan. Tidak hanya itu, Gedung opera Milan, La Scala turut membatalkan pertunjukannya, begitu juga peragaan busana Giorgio Armani sebagai acara lanjutan dari Milan Fashion Week yang sepi pengunjung dan tidak ada media yang hadir.
Karnaval Venesia, acara megah di dunia dengan ribuan pengunjung setiap tahunnya terpaksa dihentikan sebelum waktunya karena langkah-langkah mendesak yang diambil oleh pemerintah untuk mengendalikan virus, termasuk membatasi akses masuk dan keluar dari daerah yang terkena dampak.
Kekhawatiran semakin meningkat setelah karantina di beberapa kota yang mengakibatkan panik, beberapa rak di supermarket terlihat kosong seperti postingan yang tersebar di twitter. Surat kabar Italia, Corriere della Sera, melaporkan pada hari Senin bahwa sarung tangan lateks, gel desinfektan tangan dan produk-produk pemutih tidak banyak tersedia karena penduduk berusaha melindungi diri mereka sendiri.
Pihak berwenang Italia telah berusaha keras menahan penyebaran virus, tetapi kepala Badan Perlindungan Sipil negara itu, Angelo Borrelli, mengakui bahwa pihaknya masih berusaha menemukan “nol pasien,” pembawa virus pertama di negara itu.
“Kami masih belum dapat mengidentifikasi pasien nol, sehingga sulit untuk memperkirakan kemungkinan kasus baru,” kata Borrelli saat konferensi pers. Organisasi Kesehatan Dunia sedang mengirim misi khusus ke Italia untuk mencoba melacak lebih detail tentang sumber infeksi.
Christian Lindmeier, juru bicara WHO, mengatakan kepada CNBC pada hari Senin (24/2), bahwa organisasi itu khawatir tentang kantong wabah virus seperti yang terjadi di negara-negara lain seperti, Italia, Iran dan Korea Selatan.
“Apa yang telah kami peringatankan, atau peringatan terhadap, dan apa yang kami khawatirkan, adalah persis apa yang kita lihat sekarang, bahwa beberapa negara di seluruh dunia melihat kantong-kantong virus ini bermunculan dan kehidupan sehari-hari terganggu oleh sesuatu yang kita belum tahu apa itu, dan itu menakutkan,” katanya kepada CNBC.