Luhut Target Investasi Senilai Rp37 Triliun dari Kenya Masuk ke Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menargetkan investasi senilai USD2,5 miliar atau setara Rp37,3 triliun dari Kenya dapat segera masuk ke Indonesia.
Investasi ini akan difokuskan pada sektor geothermal, upstream terintegrasi, dan kilang minyak. Informasi terkait peluang investasi ini disampaikan oleh Luhut setelah bertemu dengan Presiden Kenya, William Ruto.
“Investasi senilai lebih dari USD2,5 miliar di bidang geothermal dan upstream terintegrasi, termasuk kilang minyak yang diajukan oleh Pertamina adalah target kami,” kata Luhut dalam unggahan di akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, Jumat (14/7/2023).
Dengan investasi ini, Luhut berharap tidak hanya pasar lokal Kenya yang akan dilayani, tetapi juga pasar di negara-negara tetangga dan kembali ke Indonesia. Selain itu, dalam sektor farmasi, perusahaan BUMN dan swasta Indonesia sedang menjalin komunikasi untuk melayani pasar Afrika Timur. Luhut juga menyebut bahwa perusahaan Sritex dan Busana Apparel sedang menjajaki industri pabrik benang dan garmen di Kenya melalui pembicaraan dengan Otoritas Kenya.
Selain sektor tersebut, kerja sama di bidang pertahanan juga sedang dijajaki antara Pindad dengan Kementerian Pertahanan Kenya. Selanjutnya, dalam sektor industri sawit, sedang dalam proses perizinan kedatangan 20.000 ekor sapi tahap awal dari Kenya.
Luhut menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan komitmen Indonesia dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Hal ini akan memperkuat posisi strategis negara-negara berkembang dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan global di masa depan.
Selain bertemu dengan Presiden Kenya, Luhut juga melakukan pertemuan dengan Presiden Kongo, Felix Tshisekedi, dalam rangkaian kunjungannya ke Afrika. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas kerja sama terkait tembaga antara Indonesia dan Kongo. Kedua negara menyadari nilai kerja sama tersebut dan perlunya teknologi canggih untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan hubungan Indonesia dengan Kenya dan Kongo semakin diperkuat serta membawa manfaat ekonomi yang positif bagi kedua negara tersebut.