35 Orang Terluka Saat Israel Serbu Rumah Warga Palestina di Ramallah
Berita Baru, Tepi Barat – Sedikitnya 35 orang terluka, tiga dengan luka tembak, selama serangan tentara Israel ke Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, menurut pejabat Palestina.
Sebuah konvoi besar militer Israel tiba di Ramallah pada Rabu (7/6) malam untuk menghancurkan rumah tersangka serangan bom, menyebabkan ratusan warga Palestina berkumpul di daerah itu untuk memprotes pembongkaran tersebut.
Pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata ke kerumunan pemuda Palestina yang melemparkan batu, kata seorang saksi mata kepada kantor berita Reuters. Klip video yang diunggah ke media sosial juga diklaim menunjukkan bom molotov dilemparkan ke pasukan Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya enam orang dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan, termasuk tiga orang yang menderita luka tembak oleh pasukan Israel.
Wartawan foto Moumen Sumrein termasuk di antara mereka yang ditembak dan dirawat di rumah sakit karena luka di kepala, kata kantor berita Palestina WAFA.
“Sekitar pukul 5:30 pagi [03:30 GMT], tentara menyelesaikan penghancuran rumah Froukh, menghancurkannya dari dalam karena lokasinya di lantai pertama sebuah bangunan berlantai empat yang menggusur orang tua dan empat saudara perempuannya yang tinggal. di apartemen,” lapor WAFA.
Islam Froukh ditangkap pada bulan Desember dan dituduh melakukan pengeboman 23 November di halte bus Yerusalem yang menewaskan dua orang, termasuk seorang remaja Israel-Kanada, dan melukai 14 lainnya.
Abdel Fattah Dola, dari partai Fatah Palestina, mengatakan “penghancuran rumah para pejuang adalah hukuman kolektif yang termasuk dalam kejahatan perang yang dilakukan oleh pendudukan terhadap rakyat kami.”
Melaporkan dari daerah tersebut pada Kamis pagi, Nida Ibrahim dari Al Jazeera mengatakan situasi masih tegang setelah pembongkaran rumah.
“Kami jarang melihat pasukan Israel menghancurkan rumah di Ramallah,” kata Ibrahim, mencatat bahwa serangan seperti itu lebih sering terjadi di kota-kota seperti Nablus dan Jenin.
“Keluarga memberi tahu kami bahwa mereka mengajukan petisi ke pengadilan Israel untuk menutup rumah alih-alih meledakkannya. Mereka mengatakan pengadilan menolak, ”tambahnya.
“Malam yang panjang, dari pukul 23.00 (21.00 GMT) hingga pagi,” kata penduduk setempat dan anggota keluarga Um Mohammed Froukh kepada kantor berita AFP. “Ada gas air mata dan pemuda terluka.”
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 158 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak Januari.
Kementerian luar negeri Israel mengatakan 20 warga Israel dan dua warga negara asing tewas dalam serangan Palestina selama periode yang sama.