Perpanjangan Pengurangan Produksi OPEC+ Akan Menyebabkan Lonjakan Harga Minyak Global
Berita Baru, Internasional – Keputusan OPEC+ untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun 2024 dapat menyebabkan kenaikan harga minyak global
Perpanjangan Pengurangan Produksi OPEC+ Akan Menyebabkan Lonjakan Harga Minyak Global
Berita Baru, Internasional – Keputusan OPEC+ untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun 2024 dapat menyebabkan kenaikan harga minyak global karena kemungkinan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, Senin (5/6).
“Kita tahu bahwa pertemuan OPEC+ pada 4 Juni telah memutuskan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun 2024. Pada awal April, sejumlah negara telah mengumumkan pengurangan produksi. Apalagi Arab Saudi telah memutuskan untuk mengurangi produksi minyak sebesar 1 juta [barel per hari] mulai Juli. Dengan demikian, ketidakseimbangan pasokan dan permintaan, serta opasitas meningkat, yang dapat menyebabkan harga minyak tetap pada level tinggi,” kata Matsuno.
Pemerintah Jepang memantau dengan cermat perkembangan pasar energi global dan dampaknya terhadap ekonomi Jepang, termasuk lonjakan harga, tambahnya.
Arab Saudi, Rusia dan beberapa produsen minyak lainnya dari 10 negara OPEC dan mitra non-anggotanya mengumumkan pada bulan April bahwa mereka akan secara sukarela mengambil total 1,16 juta barel minyak mentah per hari dari pasar dari Mei-Desember 2023 dalam sebuah penawaran. untuk menopang harga.
Seperti dilansir dari Sputnik News, OPEC+ sepakat pada pertemuan pada hari Minggu untuk menyesuaikan produksi kumulatif mereka menjadi 40,46 juta barel per hari selama Januari-Desember 2024.
Rusia mengatakan akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela sebesar 500.000 barel per hari hingga akhir 2024, sementara Arab Saudi mengatakan akan membuat tambahan pemotongan 1 juta untuk produksi hariannya mulai Juli, di atas pemotongan 500.000 yang juga diperpanjang hingga Desember 2024.
kemungkinan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, Senin (5/6).“Kita tahu bahwa pertemuan OPEC+ pada 4 Juni telah memutuskan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun 2024. Pada awal April, sejumlah negara telah mengumumkan pengurangan produksi. Apalagi Arab Saudi telah memutuskan untuk mengurangi produksi minyak sebesar 1 juta [barel per hari] mulai Juli. Dengan demikian, ketidakseimbangan pasokan dan permintaan, serta opasitas meningkat, yang dapat menyebabkan harga minyak tetap pada level tinggi,” kata Matsuno.Pemerintah Jepang memantau dengan cermat perkembangan pasar energi global dan dampaknya terhadap ekonomi Jepang, termasuk lonjakan harga, tambahnya.Arab Saudi, Rusia dan beberapa produsen minyak lainnya dari 10 negara OPEC dan mitra non-anggotanya mengumumkan pada bulan April bahwa mereka akan secara sukarela mengambil total 1,16 juta barel minyak mentah per hari dari pasar dari Mei-Desember 2023 dalam sebuah penawaran. untuk menopang harga.Seperti dilansir dari Sputnik News, OPEC+ sepakat pada pertemuan pada hari Minggu untuk menyesuaikan produksi kumulatif mereka menjadi 40,46 juta barel per hari selama Januari-Desember 2024. Rusia mengatakan akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela sebesar 500.000 barel per hari hingga akhir 2024, sementara Arab Saudi mengatakan akan membuat tambahan pemotongan 1 juta untuk produksi hariannya mulai Juli, di atas pemotongan 500.000 yang juga diperpanjang hingga Desember 2024.